SOLO, KOMPAS.com - Bundaran atau simpang memutar sering ditemui di daerah yang memiliki beberapa cabang jalan.
Namun, masih saja ada yang belum paham etika berkendara ketika melintasi bundaran. Padahal jika salah bisa mengakibatkan kecelakaan lalu lintas.
Seperti unggahan video Instagram @sorot_gunungkidul, yang memperlihatkan mobil dan motor hampir tabrakan saat melewati bundaran PLN Kapanewon, Wonosari, Gunung Kidul.
“Tampak dari rekaman cctv @kominfogunungkidul bahwa sebuah mobil dari arah Purbosari yang hendak belok kanan menuju simpang 4 Jeruksari tidak melewati bundaran yang berada di lokasi, namun malah langsung berbelok ke kanan yang hampir menyebabkan kecelakaan lalu lintas dengan pengendara motor dari arah Utara,” tulis akun tersebut.
“Yang di video jelas tidak paham aturan lalu lintas, manuver belok ke kanan harus melewati bundaran dulu baru belok. Tidak boleh main potong lajur kanan,” kata Sony kepada Kompas.com, Kamis (13/6/2024).
Sony menjelaskan, aturan tersebut dibuat supaya flow lalu lintas jadi teratur, maka dari itu setiap pengguna jalan harus paham dengan aturan lalu lintas yang berlaku.
“Dan etikanya juga setelah lewat bundaran pengemudi wajib berhenti untuk memberikan prioritas kendaraan yang berjalan lurus dari arah depan. Jadi ada aturan dan etika yang harus dipahami oleh para pengemudi,” kata Sony.
Sementara, Training Director The Real Driving Centre, Marcell Kurniawan mengatakan, ketika ingin masuk bundaran, harus memberi jalan terlebih dahulu.
“Kita harus memberi jalan pada kendaraan yang sudah ada di bundaran. Setelah ada ruang, baru boleh bergabung ke bundaran,” kata Marcell.
Selain itu, kita harus waspada akan adanya blind spot seperti pejalan kaki dan jangan lupa memberikan lampu sein ketika mau keluar dari bundaran.
Komunikasi dengan menyalakan lampu sein wajib dilakukan saat di bundaran, namun waktunya harus tepat.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/06/13/181200515/banyak-yang-belum-paham-begini-etika-berkendara-di-bundaran