SOLO, KOMPAS.com - Busi merupakan komponen penting dalam proses pembakaran, jika tidak berfungsi dengan baik maka akan muncul berbagai masalah serius pada kinerja mobil.
Maka dari itu, busi perlu diganti secara teratur sesuai jadwal yang direkomendasikan oleh pabrikan mobil.
Penggantian busi secara tepat waktu tidak hanya memastikan mesin bekerja dengan optimal, tetapi juga membantu mencegah kerusakan yang lebih parah.
Muchlis, Pemilik Bengkel Spesialis Toyota Mitsubishi, Garasi Auto Service mengatakan, busi mobil yang terlalu lama tidak diganti bisa membuat kinerja mobil tidak optimal.
“Efek busi terlalu lama tidak diganti pastinya pengapian tidak bagus, sehingga pembakaran tidak sempurna,” kata Muchlis kepada Kompas.com, Kamis (6/6/2024).
Muchlis juga mengatakan, jika pembakaran tidak sempurna maka tenaga jadi tidak ada dan bisa membuat boros bahan bakar.
Sebelumnya, Muchlis mengatakan, untuk jadwal penggantian busi mobil berbeda-beda tergantung spesifikasi kendaraan.
“Tiap mobil beda-beda, busi resistor atau non-iridium rata-rata ganti setiap 20.000 kilometer, ini biasanya untuk Avanza lama, Rush lama, dan Agya lama. Sementara, 40.000 kilometer untuk Innova, Yaris, dan Vios lama. Kalau yang iridium 1000.000 kilometer ganti,” kata Muchlis.
Foreman Nissan Bintaro, Ibrohim mengatakan, busi yang lama tidak diganti akan membuat celah busi makin lebar sehingga bisa membuat bunga api menjadi lebih kecil, dan perfoma mesin menurun.
“Celah busi akan semakin lebar dan memperkecil percikan api, sehingga campuran bahan bakar dan udara membutuhkan waktu lebih lama untuk terbakar sempurna. Akibatnya performa mesin menurun,” kata Ibrohim.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/06/07/111200315/ini-akibatnya-jika-mobil-tidak-rutin-ganti-busi