JAKARTA, KOMPAS.com - Menjual helm merupakan salah satu usaha dagang dalam dunia otomotif. Helm merupakan aksesoris wajib bagi pengendara sepeda motor, yang tidak hanya menawarkan perlindungan, tetapi juga kenyamanan dan gaya.
Aini, pemilik toko helm Nam8 yang terletak di Karet, Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengaku telah menjalankan bisnis sejak 2015.
"Jualan helm dari tahun 2015. Saat itu, saya justru menjual helm mahal, seperti Ninja fullface, Zeus, JPX," kata Aini kepada Kompas.com, Senin, (3/06/2024).
Aini mengaku bisnisnya kian moncer usai menjual KYT DJ Maru.
"Setelah jualan helm premium, saya jualan KYT DJ Maru, karena saat itu lagi ramai tuh," kata Aini.
Namun, pandemi COVID-19 pada 2020 membawa tantangan besar bagi bisnisnya. Penjualan menurun. Ditambah, biaya berjualan melalui platform online seperti Tokopedia juga cukup tinggi.
"Tapi semenjak corona hasil agak turun, terus di Tokopedia potongannya juga lumayan ya," kata Aini.
Untuk menyesuaikan diri dengan situasi tersebut, Aini fokus menjual helm dengan harga terjangkau, di bawah Rp 500.000.
"Saya jualnya helm murah, ada helm bogo, harga Rp 60.000," ujarnya.
"Helm yang masih jalan ya KYT DJ Maru, Bisa laku puluhan dalam sebulan. Terus ada helm Bogo, helm yang harganya Rp 100.000-an," kata Aini.
Kini, Aini masih terus berharap agar kondisi segera membaik dan bisnisnya kembali stabil.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/06/05/104200015/adaptasi-bisnis-helm-di-tengah-tantangan-ekonomi