JAKARTA, KOMPAS.com - MotoGP merupakan balapan sepeda motor paling bergensi di dunia. Motor-motor yang berlaga di MotoGP ialah motor terbaik yang dibuat oleh pabrikan.
Motor MotoGP merupakan motor prototipe dan tidak dibuat untuk umum. Motor yang ikut balapan dikembangkan khusus untuk performa alias untuk jadi yang terkencang.
Pertanyannya ialah kemana motor-motor MotoGP kalau sudah tidak ikut balap. Seperti diketahui setiap tahun pabrikan menggunakan motor baru dan spesifikasi lebuh tinggi.
Dilansir dari boxrepsol, motor-motor MotoGP musim sebelumnya yang sudah tidak dipakai balap biasanya berakhir jadi barang pajangan.
Memang tidak semua pabrikan mengikuti kriteria yang sama, namun secara umum motor MotoGP yang sudah tidak dipakai masih memiliki umur yang panjang karena jadi pajangan.
Dulu, di tahun 60'an, motor-mototr bekas balap Gran Prix diketahui ada yang didaur ulang, dijual, atau disewakan ke tim swasta.
Namun saat ini secara umum motor MotoGP yang sudah tidak terpakai lagi menjadi model pamer. Misalkan dibeli oleh perwakilan merek di suatu negara sebagai motor pameran, misalkan diberikan pada Astra Honda Motor (AHM) buat pameran di Indonesia.
Kemudian motor bekas MotoGP juga kerap dihadiahkan kepada pebalapnya. Terutama kalau pebalapnya meraih gelar juara dunia. Seperti Marc Marquez yang mengoleksi motor yang dia pakai saat balapan.
Pilihan lain yaitu motor dilelang buat koleksi orang kaya. Motor-motor seperti ini cukup banyak di dunia, karena memorabilia balap terutama MotoGP memang dicari penggemar.
Kasus yang lain ialah pabrikan sengaja menyimpan motor untuk tujuan tertentu seperti proyek pengembangan selanjutnya. Sebab data yang ada masih bisa dipakai buat motor berikutnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/05/30/152100815/nasib-motor-motor-bekas-motogp-yang-tak-ikut-balap