SUKOHARJO, KOMPAS.com - Baterai mobil listrik (EV) memang bisa mengalami kenaikan suhu ketika mobil sedang digunakan. Pasalnya, pada saat itu baterai akan melepaskan daya listrik sekaligus mendapatkan pengisian dari rem regeneratif.
Ketika suhu baterai terlalu panas, maka keawetannya akan berkurang maka dari itu dibuatlah sistem pendingin khusus untuk baterai EV.
Namun, beredar kabar bahwa tips membuat baterai EV awet dengan cara menyetel air conditioner (AC) selalu dalam mode maksimal agar dapat mendinginkan baterai sekaligus.
Arif Nugroho, Service Advisor Hyundai Solo Baru mengatakan, anggapan tersebut kurang tepat pasalnya AC mobil bertugas untuk menyejukkan udara di area kabin sementara baterai EV punya sistem pendingin terpisah.
“Itu tidak benar, masa mengendarai mobil listrik harus terpaut pada aturan menyalakan AC dalam mode maksimal agar baterai awet, AC kan untuk menunjang kenyamanan penumpang sedangkan level dingin yang dibutuhkan relatif,” ucap Arif kepada Kompas.com, Minggu (28/4/2024).
Arif mengatakan, ruang kabin dan ruang baterai EV terpisah meski lokasinya berada di lantai dasar kendaraan. Sementara itu baterai EV punya sistem pendingin khusus.
“Untuk menjaga suhu baterai tetap stabil pada level aman, baterai EV dilengkapi pendingin khusus dengan memanfaatkan coolant, jadi tidak ada hubungannya dengan sistem AC mobil,” ucap Arif.
Jadi, anggapan agar baterai EV awet konsumen bisa memanfaatkan embusan udara AC dinilai kurang tepat oleh Arif.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/04/28/114100715/benarkah-baterai-ev-bakal-awet-bila-terbiasa-setel-ac-maksimal-