JAKARTA, KOMPAS.com - Mudik Lebaran 2024 memang jadi momen buat pulang ke kampung halaman. Sayangnya ada saja kendala seperti jalanan macet yang sebenarnya disebabkan oleh pemudik itu sendiri.
Misal di jalanan antar kota yang dua arah, ketika macet suka ada mobil yang ambil jalur berlawanan atau lawan arah. Akibatnya ketika bertemu kendaraan dari arah lain, dia menyodok masuk, membuat macet makin parah.
Kondisi seperti ini mirisnya sudah jadi pemandangan yang jamak. Padahal, jalur yang berlawanan itu merupakan hak orang lain, artinya sama saja dengan mengambil yang bukan haknya.
Training Director Safety Defensive Consultant Sony Susmana mengatakan, jalur yang berlawanan itu walau kosong bukan berarti boleh dipakai.
"Hendaknya pengemudi punya rasa empati. Kemacetan adalah konsekuensi yang harus diterima dan dijalankan bersama-sama dengan yang lain. Tidak boleh ada yang mendapat prioritas, kecuali pemadam kebakaran atau ambulans," ucap Sony kepada Kompas.com, Minggu (7/4/2024).
Sony mengatakan, orang yang mengambil jalur orang saat macet selain tidak punya empati, juga tidak berpendidikan. Moral mereka rendah, sayangnya itu memang tidak ada di pelajaran saat sekolah.
"Dalam konteks berkendara, moral itu mau berbagi ruang, sopan, menerapkan aturan lalu lintas, takut membuat orang lain celaka dan tidak mengambil hak orang lain," kata Sony.
Memang miris, ingin cepat sampai ke kampung halaman tapi caranya malah merugikan orang banyak. Pendidikan mengemudi yang bermoral seharusnya diajarkan sejak kecil biar tertanam sampai nanti sudah bisa mengemudikan kendaraan.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/04/08/040200815/kelakuan-pengemudi-yang-bikin-macet-saat-mudik-lawan-arah