BANYUWANGI, KOMPAS.com - Merapah Trans-Jawa 2024 Pesona Pesisir Selatan Jawa telah berhasil menyisir jalur pantai selatan. Perjalanan kali ini menggunakan All New Daihatsu Xenia, Terios, dan Gran Max. Tim Merapah Trans-Jawa 2024 sudah mencapai Banyuwangi.
Etape Satu
Pada etape pertama, perjalanan dimulai dari Menara Kompas di Jakarta Selatan, menuju Cilacap.
Jalur yang dilalui adalah jalan tol menuju Bandung, lanjut ke Tasikmalaya, dan pemberhentian pertama adalah Simpang Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Ruas jalan ini sejak dulu kala banyak dimanfaatkan untuk melakukan perjalanan jauh. Sebelum adanya Tol Trans-Jawa, ruas jalan ini sudah menjadi legendaris karena menjadi simpul kemacetan saat musim mudik lebaran.
Perjalanan ke Simpang Nagreg terbilang lancar kondisi lalu lintasnya. Selain itu, kondisi jalan juga cukup mulus aspalnya. Meskipun, pada beberapa titik terkadang ditemui permukaan jalan yang bergelombang.
Setelah itu, perjalanan dilanjutkan menuju Cilacap. Kali ini, kondisi jalan cukup berkelok-kelok. Selain diwarnai dengan hujan deras, kondisi lalu lintas di jalur ini juga sering ditemui truk-truk besar yang melintas. Sehingga, dibutuhkan konsentrasi yang lebih.
Memasuki wilayah Kabupaten Ciamis, kondisi jalan mulai bersahabat. Banyak trek lurus yang dijumpai dan tidak ditemui kemacetan sepanjang jalan ini hingga ke hotel di daerah Cilacap.
Etape Dua
Perjalanan hari kedua adalah menuju Kebumen, tepatnya Konservasi Penyu Kali Ratu. Tempat penangkaran penyu binaan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) ini berada di jalur pantai selatan. Rute yang dilalui dari Cilacap cukup banyak diwarnai dengan trek lurus dengan aspal yang mulus.
Kali ini, tim Merapah Trans-Jawa 2024 juga membantu menanam cemara laut di area penangkaran. Kemudian, ditutup dengan buka puasa bersama dengan komunitas Daihatsu Xenia Indonesia Club (DXIC) yang ada di Magelang.
Etape Tiga
Perjalanan hari ketiga, tim Merapah Trans-Jawa 2024 menuju proyek Jembatan Pandansimo. Jembatan ini yang menghubungkan Kulon Progo dengan Bantul di jalur jalan lintas selatan.
Perjalanan sempat diwarnai dengan masalah, ketika Gran Max yang menjadi salah satu rombongan, terperosok di pasir sebelum mencapai proyek jembatan tersebut. Beruntung masalah tersebut bisa diselesaikan tanpa membuang waktu yang lama.
Sebelumnya, tim Merapah Trans-Jawa 2024 sempat juga melalui Terowongan Jalan Daendels. Terowongan yang letaknya di bawah Bandara Internasional Yogyakarta ini memiliki panjang 1,3 Km dan menghubungkan Yogyakarta dengan Jawa Tengah.
Setelah itu, rombongan langsung berangkat ke Pantai Timang. Destinasi wisata ini menawarkan pemandangan indah laut dari karang. Untuk menuju karang, turis yang datang harus menyeberang menggunakan kereta gantung tradisional.
Kontur jalan yang dilewati cukup menanjak dan menurun, serta dihiasi dengan sedikit jalan yang berkelok-kelok. Meski demikian, Xenia yang dibekali dengan mesin 1.496 cc ini sanggup melalui semua rintangan.
Etape Empat
Hari keempat, berangkat dari Pacitan untuk menuju Desa Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Saat di perjalanan, Gran Max sempat mengalami sedikit kendala tapi bisa diselesaikan.
Rombongan terpaksa dipecah, di mana Xenia dan Terios kembali melanjutkan perjalanan ke Mushola Al Iklas. Tujuan perjalanan ini untuk berbuka puasa bersama dengan anak-anak dan pengurus dari Tempat Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) tersebut.
Perjalanan menuju Kabupaten Lumajang sempat diwarnai hujan di beberapa daerah. Rombongan juga harus melewati Tulungagung, Blitar, Wlingi, Kepanjen, sebelum akhirnya sampai ke lokasi tujuan.
Kondisi jalan yang dilewati sangat beragam, mulai macet di perkotaan, hingga jalanan berkelok di pegunungan. Selain itu, perjalanan juga sempat diwarnai dengan hujan deras.
Etape Lima
Pada hari kelima, tim Merapah Trans-Jawa 2024 bertualang ke kaki Gunung Semeru, tepatnya di Sarkawi Camping Ground & Lava. Perjalanan menuju lokasi cukup lancar degnan permukaan jalan yang sudah dibeton.
Namun, begitu memasuki area perkemahan, permukaan jalannya masih bebatuan, tanah, dan rumput. Meski demikian, Xenia yang memiliki jarak terendah ke tanah 205 mm, masih aman untuk melewatinya.
Setelah selesai dengan keseruan di Sarkawi Camping Ground & Lava, rombongan langsung bergegas menuju lokasi berikutnya, yakni Jember.
Etape Enam
Berangkat dari Jember, tim Merapah Trans-Jawa 2024 mengarah ke Banyuwangi. Namun, di perjalanan tidak lupa menyempatkan waktu untuk menyambangi destinasi wisata yang masih termasuk jalur pantai selatan.
Destinasi wisata yang dimaksud adalah De Djawatan Forest, Kabupaten Banyuwangi. Hutan ini terkenal akan ratusan pohon trembesi yang usianya sudah ratusan tahun.
Perjalanan menuju Banyuwangi cukup lancar, kondisi jalan juga cukup baik. Namun, yang perlu diwaspadai adalah banyaknya truk-truk yang melintas.
Etape Tujuh
Sesampainya di Banyuwangi, tim Merapah Trans-Jawa 2024 mengeksplorasi Kawah Wurung yang terletak di Kabupaten Bondowoso. Kali ini, giliran Terios yang diajak menanjak hingga ketinggian 1.500 mdpl.
Jalur yang dilewati bukan sekadar off-road. Tapi, bebatuan atau permukaan jalannya adalah sisa dari lahar. Meski jalur yang dilewati cukup ekstrem, tapi Terios sanggup melewatinya.
Selesai menaklukkan Kawah Wurung, rombongan kembali bergegas menuju air terjun Kalipait. Untuk diketahui, Kalipait merupakan rembesan Kawah Ijen yang mengalir menjadi sungai kecil. Tapi, aliran sungai ini mengandung kadar belerang yang cukup tinggi.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/04/07/082100815/bertualang-dari-jakarta-sampai-banyuwangi-dengan-xenia-terios-dan-gran-max