JAKARTA, KOMPAS.com - Bahan bakar alternatif yang dicampur dengan etanol mulai masuk di Indonesia. Misal seperti Pertamax Green 95 yang sudah mulai dijual di pasaran.
Kabarnya, akan hadir juga Pertamax Green 92 yang diduga bakal menggantikan Pertalite. Bahan bakar yang dicampur etanol ini tentunya membutuhkan mesin motor yang disesuaikan, biar tidak mengalami masalah.
Menanggapi hal tersebut, Executive Vice President PT Astra Honda Motor Thomas Wijaya mengatakan, dengan adanya bahan bakar alternatif itu, tentu membutuhkan mesin baru yang juga sesuai.
"Itu kan alternative energy yang lebih baik atau terbarukan. Kita melihat ini cara untuk mengurangi emisi, konsumsi BBM," kata Thomas kepada Kompas.com belum lama ini.
Sebenarnya Honda sudah punya motor yang bisa menggunakan BBM alternatif, seperti di India dan Brazil. Kalau di Indonesia sendiri, mesin motornya belum teruji apa sanggup menggunakan bahan bakar tersebut.
"Kita perlu uji, pelajari lebih lanjut. Misal kandungan etanol berapa besar, kita harus menyesuaikan dengan itu," ucap Thomas.
Selain itu, Thomas bilang perlu ada penyesuaian di beberapa spesifikasi mesin. Misal dari tangki BBM, sistem pembakaran, dan sebagainya, jadi tidak bisa sembarangan pakai.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/03/30/130200815/ahm-bicara-soal-flexy-engine-siap-buat-energi-terbarukan