Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Takut Kena Razia, Bus Mulai Copot Klakson Telolet

JAKARTA, KOMPAS.com - Larangan operator bus menggunakan klakson telolet kini nampaknya mulai berlaku keras.  Sebab, penggunaan klakson telolet menimbulkan efek negatif, salah satunya pada keselamatan jalan.

Seperti diketahui, baru-baru ini viral seorang bocah tewas akibat terlindas bus di Pelabuhan Penyeberangan Merak, Banten. Informasinya, anak tersebut mendekati bus yang akan masuk ke pelabuhan untuk meminta sopir membunyikan klakson telolet tersebut.

Berkaitan dengan hal itu, Kemenhub mengimbau setiap penguji tidak meluluskan kendaraan angkutan umum yang melakukan pelanggaran seperti memasang klakson telolet. Sejumlah petugas juga tengah dikerahkan untuk merazia bus dengan klakson telolet. 

Maka dari itu beberapa perusahaan otobus (PO) juga kini juga telah melepas klakson telolet, misalnya seperti yang dilakukan oleh Megati Trans pada layanan bus pariwisatanya.

"Demi keselamatan dan menghindari sitaan razia, Megati Trans telah melepas corong basurinya," tulis keterangan video dari Instagram @indo_busmate.id. 

Generasi ketiga dari salah satu pemilik PO ALS Sewan Delrizal Lubis mengatakan, tidak ada masalah dengan adanya peraturan yang melarang penggunaan klakson telolet pada beberapa daerah di Indonesia.

Sebab dirinya menyadari menyalakan klakson telolet sangat berbahaya, terutama bagi anak-anak yang menunggu bus untuk membunyikan suara telolet di pinggir jalan.

“Sebenarnya saya pribadi juga tidak ada menyuruh pasang, inisiatif supirnya aja. Tuntutan zaman biar viral katanya. Ini memang berbahaya, tapi kita tidak ada kapasitas kontrol juga. Maka dari itu tidak semua unit bus pasti ada teloletnya,” kata Sewan kepada Kompas.com belum lama ini.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/03/21/140100015/takut-kena-razia-bus-mulai-copot-klakson-telolet

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke