Bikin Motor Belalang Tempur ala Ksatria Baja Hitam, Segini Biayanya

JAKARTA, KOMPAS.com – Modifikasi Motor Belalang Tempur ala Ksatria Baja Hitam yang digarap Enggal Modified di Banyuwangi, Jawa Timur, cukup menarik perhatian. Beberapa konsumen kabarnya mulai banyak yang menanyakan motor ini.

Enggal Purna Prahara, pemilik bengkel Enggal Modified, mengatakan, pada dasarnya semua jenis motor bisa dipakai sebagai basis modifikasi menyerupai Belalang Tempur.

“Cuma kalau ngomongin yang lebih simpel prosesnya, itu enak pakai bahan motor cross. Kayak WR155R, CRF150L, atau KLX150 karena tipe frame-nya kan sudah tipe V,” ujar Enggal, kepada Kompas.com (16/3/2024).

“Motornya lebih cocok buat Kamen Rider, jadi sokbreker depan sudah panjang, terus kan memang basic-nya Kamen Rider yang jadul dari motor cross,” kata dia.

Enggal juga mengatakan, modifikasi bergaya ala Belalang Tempur terbilang mudah dilakukan. Karena prosesnya tinggal meniru foto unit yang sudah ada.

Tapi ada beberapa hal yang jadi tantangan saat menggarap motor ini, menurutnya, tidak semua bengkel custom jeli dengan ukuran panjang, lebar, tinggi, dan sebagainya.

“Jadi kadang banyak juga yang bikin model-model itu, karena kita bukan yang pertama bikin di Indonesia, banyak yang sudah bikin,” ucap Enggal.

“Dan saya enggak ngomong punya kami yang paling bagus. Cuma proporsional dari panjang, lekuk-lekuknya itu yang paling utama untuk membangun motor yang pas dan enak dilihat. Proporsionalnya itu yang bikin kami beda,” kata dia.

Soal biaya, Belalang Tempur dengan basis Kawasaki D-Tracker 150 dibanderol dengan harga sekitar Rp 45 jutaan.

Konsumen yang berminat tinggal bayar dan terima beres, karena unit motornya disediakan langsung oleh Enggal Modified.

“Kalau pakai motor yang lebih murah, harganya bisa lebih murah juga. Tapi tergantung, kalau basic-nya pakai Scorpio, harga mungkin sama. Walaupun motornya lebih murah tapi yang diubah banyak, dari frame dan sebagainya,” kata Enggal.

“Kalau sama persis KLX, ya sudah lebih mudah saja prosesnya. Pakai Ninja 2 tak lebih mahal, sekitar Rp 50 juta lebih sedikit,” ujarnya.