Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kualitas BBM Masih Jadi Kendala Menuju Kendaraan Niaga Euro 5

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini meminta kepada para jajaran Menteri-nya untuk segera meningkatkan standar emisi gas buang pada kendaraan bermotor guna menekan polusi udara.

Tidak tanggung-tanggung, targetnya langsung lompat ke standar Euro 5 dan 6 terkhusus untuk kendaraan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Menanggapi hal ini, Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Yusak Kristian menyambut dengan baik karena memang standar emisi lebih tinggi mampu menekan gas buang pada kendaraan.

Hanya saja untuk menuju ke sana, pemerintah berserta stakeholder di Indonesia perlu menyiapkan berbagai hal. Terutama, soal kualitas bahan bakar minyak (BBM).

"Kalau secara teknologi, Isuzu tak masalah bahkan sampai Euro 6 pun kita siap. Tetapi kondisi di lapangan hari ini, Euro 4 saja masih terdapat kendala kualitas bahan bakar," kata Yusak saat ditemui di sela Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (Giicomvec) 2024, JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (7/3/2024).

"Tantangan kita adalah mendapatkan kualitas bahan bakar yang baik karena distribusinya belum merata. Kalau di Jawa masih bagus, namun begitu bergeser ke wilayah lain, masih sulit," lanjut Yusak.

Akibatnya, kerap ditemui kendaraan yang mesinnya sudah berstandar Euro 4, terkendala. Sebab pembakaran pada ruang mesin tidak optimal dikarenakan ketidaksesuaian kualitas dan kompresi.

Maka apabila standar emisi Euro 5 langsung diterapkan namun tidak dibarengi dengan ketersediaan bahan bakar yang mumpuni, akan jadi hambatan besar bagi pelaku industri khususnya pengguna.

"Jadi percuma saja (pakai kendaraan berstandar emisi tinggi), malahan menimbulkan masalah lagi. Maka saya rasa harus disiapkan dahulu ya, supaya optimal," ucap Yusak.

"Kami dari pabrikan, teknologinya sudah siap. Tinggal kesiapan di sisi infrastruktur," katanya lagi.

Selain itu, dikatakan oleh Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi, harga bahan bakar pun akan jadi perhatian ketika standar Euro 5 diterapkan.

Sebab, mobil yang memakai standar emisi Euro 5 akan mengusung teknologi yang lebih tinggi. Kondisi tersebut dinilai akan sangat sensitif terhadap bahan bakar yang digunakan.

"Perlu digarisbawahi, bersih itu mahal. Euro 5 kendaraan akan lebih mahal bahan bakar, lebih mahal, tapi jauh lebih bersih,” kata dia dalam kesempatan terpisah.

Diketahui, pemerintah sudah resmi menaikkan standar emisi terhadap kendaraan niaga dari Euro 2 menjadi Euro 4 pada 2022 lalu.

Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Menteri LHK Nomor S786/MENLHK-PPKL/ SET/PKL.3/5/2020, yang diterapkan pada April 2022.

Standar emisi Euro 4 mematok kandungan nitrogen oksida pada mobil bensin tidak boleh lebih dari 80 miligram per kilometer.

Sedangkan untuk mobil mesin diesel batas nitrogen oksida 250 miligram per kilometer, serta 25 miligram per kilometer untuk mesin diesel particulate matter.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/03/08/102200815/kualitas-bbm-masih-jadi-kendala-menuju-kendaraan-niaga-euro-5

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke