SUKOHARJO, KOMPAS.com - Mobil dengan sistem penggerak roda belakang (RWD) bakal lebih jago menanjak karena kemiringan mobil saat menanjak membuat pusat titik tumpunya berada pada roda belakang.
Dengan demikian, traksi roda penggerak lebih baik karena tertekan maksimal. Berbeda dengan mobil penggerak roda depan (FWD) akan lebih mudah mengalami selip.
Namun, bukan berarti mobil RWD sudah pasti bisa melewati tanjakan karena penyebab mobil gagal menanjak ada banyak faktor.
Muchlis, Pemilik Bengkel Spesialis Toyota Mitsubishi, Garasi Auto Service Sukoharjo mengatakan mobil dengan sistem RWD lebih unggul untuk menanjak daripada sistem FWD, namun faktor keberhasilan menanjak bukan soal roda penggerak saja.
“Ada faktor skil pengemudi, bila pengemudi tidak bisa memperkirakan kemiringan jalan, ancang-ancang yang dibutuhkan, tidak piawai menggunakan gigi percepatan, dan injakan pedal gas kurang maksimal, bisa saja gagal,” ucap Muchlis kepada Kompas.com, Jumat (1/3/2024).
Muchlis mengatakan bila mobil RWD jarang melakukan servis maka tenaga yang dihasilkan oleh mesin bisa saja kurang sehingga untuk melibas tanjakan menjadi sulit.
“Pastikan konsumen rajin servis berkala setiap 10.000 km atau 6 bulan, beberapa item yang diperiksa pada mobil meliputi rangkaian saluran udara, BBM, sistem pengapian, oli mesin dan sistem pendingin mesin,” ucap Muchlis.
Sistem pada suatu mobil menurut Muchlis bekerja saling berkaitan sehingga untuk mencapai suatu pencapaian seperti menanjak memerlukan dukungan dari banyak sistem pada kendaraan.
“Saat menanjak bukan soal tenaga yang diperhatikan, tapi sistem pendingin mesin juga harus prima, jika tidak maka peluang mesin overheat sangat tinggi, itu jug bisa bikin mobil gagal menanjak,” ucap Muchlis.
Jadi, mobil RWD juga perlu dirawat dengan baik, dikemudikan oleh sopir yang kompeten agar lebih mudah melibas tanjakan.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/03/01/171200315/faktor-penyebab-mobil-rwd-gagal-menanjak