JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, menargetkan pengapalan mobil Indonesia ke luar negeri meningkat hingga 20 persen, atau 500.000 unit pada 2024.
Kondisi tersebut didukung dengan iklim industri otomotif yang masih positif dan disokong 21 perusahaan industri mobil, dengan kapasitas produksi mencapai 2,35 juta unit per tahun.
"Ekspor mobil naik antara 15-20 persen," katanya ketika ditemui usai pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 di JIExpo Kemyoran, Jakarta Pusat, Kamis (15/2/2024).
Agus menyampaikan, kualitas ekspor kendaraan roda empat yang diproduksi di Indonesia selama ini cukup baik. Namun saat ini tengah terjadi penurunan di pasar domestik karena ada pelambatan dalam kredit perbankan.
"Bagus, hanya saja domestic market menurun. Mungkin buying power kita menurun. Kredit perbankan melambat, ini yang harus kita lihat," ujarnya.
Agus mengatakan, salah satu produsen kendaraan mobil di Indonesia berjanji akan memperluas pasar ekspor ke Australia, yaitu Mitsubishi Motors.
"Mitsubishi janji kepada kami segera ekspor ke Australia," ujarnya.
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), jumlah ekspor kendaraan mobil pabrikan Indonesia pada 2023 mencapai 505.134 unit, naik 6,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 473.602 unit.
Sebelumnya, Agus juga menyampaikan pemerintah telah menyiapkan insentif bagi para investor agar mau membangun pabrik mobil listrik di Indonesia.
Untuk saat ini, Indonesia baru memiliki empat pabrik mobil listrik yakni milik Wuling, DFSK, Hyundai, dan Chery. Namun, kapasitas produksi keempat pabrik tersebut masih rendah.
Menurutnya pembangunan pabrik mobil listrik di dalam negeri dibutuhkan untuk mencapai target serapan pasar kendaraan, serta agar Indonesia bisa bersaing di pasar internasional.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/02/15/172200315/tahun-ini-menperin-targetkan-ekspor-mobil-naik-20-persen