JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI (ESDM) menyebutkan, pembangunan infrastruktur pendukung kendaraan listrik berupa Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pada 2023 sukses melebihi target.
Plt Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu mengatakan, secara kumulatif pembangunan fasilitas itu mencapai 2.704 unit.
Jumlah tersebut 2,5 kali lipat lebih besar dibandingkan targetnya, yaitu 1.035 unit, yang mencakup SPKLU serta stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU).
"Target infrastruktur kendaraan kita ada sebanyak 1.035 unit, sedangkan realisasinya lebih dari 2,5 kali, atau secara persentase sebesar 261 persen," ujarnya dikutip pada Jumat (19/1/2024).
Dalam sebarannya, Jisman membeberkan, Pulau Jawa masih dominan dibandingkan dengan pulau-pulau lain di Indonesia.
Rinciannya, Banten sebanyak 46 SPKLU dan 294 SPBKLU, DKI Jakarta 258 SPKLU dan 555 SPBKLU, Jawa Barat 211 SPKLU dan 367 SPBKLU, Jawa Tengah dan DIY sebanyak 74 SPKLU dan 72 SPBKLU, dan Jawa Timur, Bali, serta Nusa Tenggara total 179 SPKLU dan 217 SPBKLU.
Sementara untuk di wilayah Sumatera 78 unit SPKLU dan 199 SPBKLU, Kalimantan 42 SPKLU dan 20 SPBKLU, Sulawesi 34 SPKLU dan 48 SPBKLU, Maluku 6 SPKLU, dan Papua 4 SPKLU.
Jisman menjelaskan, nantinya Kementerian ESDM akan membuat konsep sehingga ketimpangan pembangunan infrastruktur KBLBB tersebut bisa menjadi rata di semua daerah.
Langkah ini dengan melibatkan United Nations Development Programme (UNDP) dalam mengembangkan infrastruktur KBLBB, melalui program Enhancing Readiness For The Transition To Electric Vehicle In Indonesia (ENTREV).
"Jadi kami sudah minta supaya mulai sekarang itu sudah dibuat apa ya, konseplah, yang mengarah nanti roadmap bagaimana kita mengembangkan infrastruktur KBLBB atau charging unit ini ya. Jangan nanti menumpuk di Jakarta saja," tuturnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/20/150200615/pembangunan-spklu-di-indonesia-diklaim-sudah-tembus-2704-unit