JAKARTA, KOMPAS.com - Datangnya musim hujan di awal 2024 dianggap sebagai momen pembuktian, untuk menguji kekuatan, ketangguhan, dan ketahanan motor listrik saat menghadapi kondisi basah.
Hingga saat ini, topik terkait daya tahan motor listrik saat menghadapi hujan lebat atau banjir masih diperbincangkan masyarakat. Kondisi ini dinilai wajar, mengingat motor listrik sendiri masih tergolong konsep baru di Indonesia.
Willawati, co-Founder PT Nagara Sains Ekosistem (Nagara) yang bergerak di produksi motor listrik konversi, menjelaskan, musim hujan bisa jadi kesempatan untuk membuka pandangan masyarakat terhadap kendaraan listrik.
“Tantangan motor listrik saat ini adalah exposure, antara konsumen belum tahu, atau sudah tahu tapi masih sangsi (enggan membeli),” ucapnya saat berbincang dengan Kompas.com di Jakarta, Sabtu (13/1/2024).
Dia mengatakan, tren motor listrik di Indonesia mulai ramai pada pertengahan 2023, bersamaan dengan diumumkannya subsidi kendaraan listrik.
“Pas di momen-momen itu, kita (Indonesia) baru masuk ke musim kemarau, hujannya jarang. Jadi kondisi lingkungan bisa dikatakan baik,” ucapnya.
Memasuki musim hujan, kondisi cuaca akan berubah 180 derajat. Situasi semacam banjir, hujan deras, dan sejenisnya dianggap bisa jadi pembuktian akan kualitas motor listrik.
Willawati mengaku optimistis jika tren motor listrik akan meningkat di semester pertama tahun ini, selaras dengan terbuktinya kualitas saat menghadapi cuaca.
“Komponen kendaraan listrik pada umumnya itu sudah dilengkapi IP Rating, jadi sudah ada sertifikasinya supaya bisa anti air dan panas,” kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/17/161200015/musim-hujan-dan-banjir-bisa-jadi-pembuktian-daya-tahan-motor-listrik