JAKARTA, KOMPAS.com - Populasi motor listrik di Indonesia makin marak, mau merek dalam negeri, China, sampai Jepang sudah menawarkan produknya yang menarik.
Salah satu segmen motor listrik yang menarik adalah model yang harganya murah. Sudah banyak pabrikan menawarkan motor listrik dengan harga di bawah Rp 10 juta dengan subsidi, salah satunya ada Polytron dengan Fox S.
Tekno Wibowo, Commercial Director Polytron, mengatakan, konsumen Indonesia perlu diedukasi, jangan sembarangan pilih motor listrik yang murah, tapi perhatikan juga kebutuhannya.
"Kita punya misi, mengonversi pengguna motor bensin jadi listrik. Makanya, kita coba bangun lewat pengalaman berkendara yang enggak kalah," ucap Tekno di Jakarta, Senin (8/1/2024).
Motor listrik dibilang sudah punya harga yang mahal karena baterainya, makanya Polytron buat sistem sewa buat menekan harga jual. Soal performa juga diseimbangkan, tidak sekadar kejar murah, tapi loyo.
"Saya pikir ini bukan tentang harga saja, tapi harus ada keseimbangan antara performa dan harga. Motor lebih murah dari Polytron banyak, tapi apa performanya sesuai? Memenuhi kebutuhan konsumen? Itu kan hal yang lain," kata Tekno.
Makanya, menurut Tekno, konsumen harus diedukasi kalau yang murah tidak selamanya baik. Paling tepat adalah cari motor yang sesuai dengan kebutuhan.
"Misal apa baterainya litium, performanya benar (sesuai), bisa nanjak atau enggak, jarak sesuai sepsifikasi, ini kan banyak abu-abunya," kata Tekno.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/11/122200315/polytron-bilang-beli-motor-listrik-jangan-cuma-karena-murah