Afri Feder Fauzi, Chief Marketing MTF, mengatakan, hasil studi yang dilakukan internal, bahwa penjualan mobil dan penyaluran pembiayaan di semester pertama tahun depan sama seperti di kuartal 3 dan kuartal 4 2023.
"MTF melihatnya, kita bicara empat kuartal atau dua semeter ya, kalau kita lihat tahun politik itu lebih di semester pertama. Untuk semester pertama (tahun) depan kurang lebih kondisinya sama dengan Q3 dan Q4 2023, jadi MTF tetap optimistis melihat semester pertama 2024," ujar Afri yang ditemui di Jakarta, belum lama ini.
Afri menilai bahwa tahun politik di 2024 tidak akan berdampak besar bagi bisnis MTF sebab saat ini masyarakat sudah pintar. Tidak menggabungkan hasil politik di jajaran elit dengan keputusan untuk membeli mobil baru
"Apa hasil terhadap otomotif? menurut saya masyakat Indonesia sudah cukup pintar, tidak terpengaruh pada politik terhadap sektor ekonomi," ujarnya.
"Sehingga kita sama dengan Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) dan Bank Mandiri melihat semuanya akan tetap tumbuh, terutama di semester pertama," katanya.
"Kalau kami melihat tidak ada perlambatan ekonomi," ucap Afri.
Namun Afri enggan menyebut berapa total portofolio MTF tahun ini karena belum tutup buku. Dia mengatakan pihaknya masih mengejar bulan Desember baru bisa memberikan angka secara pasti.
Mengenai target pertumbuhan MTF tahun depan, Afri berharap bisa tumbuh lebih dari 12 persen sesuai dengan pertumbuhan pembiayaan MTF tahun ini.
Adapun soal mobil listrik, Afri berhdarp pertumbuhan pembiayaan mobil listrik semakin baik. Tahun ini saja kata dia, dalam satu bulan, MTF dapat membiayai ratusan mobil listrik.
"Sekitar 350 unit per bulan untuk EV saja di luar hybrid. Total pembiayaannya sekitar Rp 200 miliar per bulan," ujar Afri.
Afri mengatakan, untuk tahun depan proyeksinya pertumbuhan pembiayaan mobil listrik meningkat lebih dari 12 persen sesuai dengan pertumbuhan pembiayaan MTF tahun ini.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/12/21/094200915/leasing-tak-takut-sambut-tahun-politik-