JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memberi sinyal untuk meluncurkan program insentif untuk pembelian mobil hybrid electric vehicle (HEV) di dalam negeri.
Kendati belum bisa disebutkan lebih jauh, namun program dimaksud sepertinya bakal berbeda dan tak sebesar skema insentif yang sudah digelontorkan untuk mobil listrik berbasis baterai untuk battery electric vehicle (BEV).
Terkait wacana tersebut, Marketing Director PT Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy, berharap insentif bagi mobil hybrid bisa segera diterapkan agar pasar semakin luas.
“Saat ini kita masih menunggu dan kita cukup yakin bahwa hybrid ke depan bisa didukung juga. Karena di negara lain Thailand mereka mendukung BEV dan hybrid, sebab semuanya bertujuan untuk mengurangi emisi, mengurangi kebutuhan BBM, jadi ini baik bagi masyarakat pemerintah dan untuk kita juga,” ucap Anton, saat ditemui di Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Sebagai informasi, Thailand sudah memberikan subsidi mobil listrik dengan proporsi yang mengacu pada besaran kapasitas baterai kendaraan. Nilai insentif yang diberikan berkisar Rp 30 jutaan sampai Rp 66,8 juta per unit mobil.
Menariknya, mereka tidak membatasi jenis atau tipe mobil listrik dimaksud. Jadi, baik mobil hybrid maupun PHEV bisa mendapatkannya.
Selain itu, Pemerintah Thailand pun memberikan subsidi pajak untuk mobil listrik termasuk pengurangan cukai pajak jalan dan pajak impor.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/12/18/173100915/toyota-sambut-wacana-insentif-untuk-mobil-hybrid