JAKARTA, KOMPAS.com - Bila dibandingkan dengan sepeda motor konvensional, secara perawatan memang motor listrik lebih mudah, bahkan bisa dibilang sangat minim.
Namun demikian, bagi pemilik jangan sampai menyepelekan soal baterai. Pasalnya, ini merupakan komponen inti yang punya peran penting bagi motor listrik.
Seperti diketahui, baterai menjadi sumber utama daya atau penggerak dari motor listrik. Bila pemilik sampai abai dalam hal perawatan, maka dampaknya akan sangat merugikan.
Untuk merawat dan menjaga baterai motor listrik tetap optimal, menurut Andry Dwinanda, General Manager PT Terang Dunia Internusa, pemegang merek motor listrik United E-Motor, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Andry mengatakan, pada umumnya, ada dua jenis baterai yang kerap dijumpai pada motor-motor listrik yang telah dipasarkan di Indonesia.
"Umumnya ada dua jenis baterai yang digunakan, yaitu Sealed-Lead Acid (SLA) dan baterai Lithium. Kedua jenis baterai tersebut dipakai di tipe-tipe motor listrik yang dirilis United E-Motor," ujar Andry dalam keterangan resminya, Sabtu (2/12/2023).
Sebagai informasi, untuk jenis baterai SLA digunakan pada motor listrik United E-Motor MX1200. Sementara untuk lithium untuk T1800, TX1800, dan TX3000.
Menurut Andry, untuk perawatan dari kedua jenis baterai motor listrik tersebut, ada delapan poin yang harus diperhatikan pemilik, yakni ;
1. Pencegahan overcharging : Pastikan menggunakan charger yang sesuai dengan spesifikasi baterai. Pilih charger otomatis yang dapat menghentikan pengisian saat baterai mencapai kapasitas penuh.
2. Pemantauan suhu : Hindari pemanasan berlebih dengan tidak memarkir kendaraan di bawah sinar matahari langsung terlalu lama. Jangan biarkan baterai terlalu panas; perhatikan suhu baterai selama penggunaan.
3. Pencegahan deep discharge : Hindari mengosongkan baterai hingga level yang sangat rendah secara berkala. Gunakan kendaraan secara teratur untuk mencegah baterai tidak digunakan dalam jangka waktu yang lama.
4. Pemantauan gejala tidak normal : Perhatikan perubahan suhu atau bau yang tidak biasa dari baterai. Hentikan penggunaan jika ada gejala tidak normal dan dapatkan bantuan ahli.
5. Pemeliharaan rutin : Lakukan pemeliharaan rutin sesuai panduan produsen. Periksa kabel dan konektor secara berkala untuk memastikan tidak ada korsleting atau kerusakan.
6. Penyimpanan : Jika kendaraan tidak digunakan, simpan baterai dalam keadaan terisi sekitar 50 persen. Pilih tempat penyimpanan yang memiliki suhu stabil.
7. Perhatikan indikator keamanan : Baterai dengan Sistem Manajemen Baterai (BMS) memberikan indikator keamanan. Tanggapi dengan cepat jika ada peringatan atau indikasi masalah.
8. Penanganan darurat : Siapkan peralatan pemadam api yang sesuai. Kenali prosedur darurat yang terkait dengan baterai dan kendaraan listrik.
"Keamanan dan perawatan yang baik adalah kunci untuk memaksimalkan umur pakai baterai dan memastikan penggunaan kendaraan listrik yang aman," katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/12/02/114200315/punya-motor-listrik-ini-8-cara-rawat-baterai-agar-awet-dan-optimal