JAKARTA, KOMPAS.com - PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan kendaraan elektrifikasi di Tanah Air.
Produsen asal Korea Selatan ini diketahui tengah membangun pabrik baterai kendaraan listrik pertama, di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, yang dipastikan siap beroperasi pada April 2024 mendatang.
Tak hanya itu, Hyundai bahkan memastikan kesiapan untuk meluncurkan satu produk mobil listrik setiap tahun. Rencana ini disampaikan oleh langsung oleh Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID).
“Kita ada rencana memperkenalkan produk EV paling tidak satu produk setiap tahunnya,” ucap Frans, saat ditemui di Jakarta Selatan, Selasa (7/11/2023).
Rencana itu tampaknya memang tidak sulit untuk diwujudkan, mengingat saat ini Hyundai sudah memiliki pabrik perakitan kendaraan dalam negeri di Cikarang, disusul dengan pabrik baterai kendaraan listrik dalam negeri yang siap beroperasi tahun depan.
“Pengenalan produk baru rasanya tidak mustahil dan lebih mudah dilakukan karena markas besar ASEAN-nya ada di Indonesia, desain dan pabrik juga ada di Indonesia. Jadi memang kita menjadi pusat untuk ASEAN country terutama untuk mobil listrik ini,” kata Frans.
Selain itu, Frans melanjutkan, nantinya Hyundai juga akan bermain di banyak kelas, tak hanya di segmen premium namun juga entry level. Namun, untuk saat ini pihaknya masih melakukan survei ke konsumen Indonesia terkait produk apa yang lebih dibutuhkan untuk pasar di Tanah Air.
“Kalau melihat besar market (di Indonesia) memang cenderung (harganya) akan di bawah Ioniq 5. Bentuknya apa? itu sedang di studi untuk kita tahu kira-kira yang bisa berkontribusi untuk penjualan Hyundai yang mana,” ucap Frans.
Sebagai informasi, saat ini Hyundai sudah menjual dua model BEV di Indonesia, yakni Ioniq 5 dan Ioniq 6 dengan harga yang cukup mahal. Untuk Ioniq 5 dibanderol mulai Rp 766 juta, sementara untuk Ioniq 6 dijual Rp 1,197 miliar.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/11/08/072200615/hyundai-mau-luncurkan-mobil-listrik-baru-tiap-tahun