JAKARTA, KOMPAS.com - Royal Enfield Himalayan generasi kedua atau Himalayan 452 resmi meluncur. Motor yang membuka segmen motor petualang di Royal Enfield ini dapat banyak pembaruan.
Dikutip dari Motorcyclenews, Himalayan yang hadir sejak 2015 mengubah pasar motor Royal Enfield dari motor klasik ke motor petualang. Menyediakan motor yang bisa dibawa ke mana saja tanpa khawatir.
Pada generasi kedua Himalayan ini sebenarnya menyempurnakan pencapaian generasi awal. Perkembangannya pesat, mesin dari pendingin udara jadi lebih modern, DOHC, pakai pendingin cairan dan tenaganya makin buas.
Lebih detail, mesin naik jadi 452cc, menghasilkan tenaga 39,5 TK di 8.000 RPM, naik dari 24 TK di Himalayan generasi pertama. Torsi juga naik jadi 39,9 Nm di 5.500 RPM.
Uniknya, walau pakai mesin yang lebih besar, ditambah sekarang ada pendingin cairan, Royal Enfield berhasil menghemat bobot sampai 3 Kg dari yang sebelumnya.
Tenaga yang tadi dihasilkan diantar ke roda belakang lewat rantai dan transmisi enam percepatan. Teknologi seperti ride-by-wire juga disematkan, jadi sekarang ada beberapa mode berkendara yang bisa dipilih.
Secara bentuk, keseluruhan memang masih terlihat seperti Himalayan. Cuma bedanya sudut dari tangki seperti lebih halus, ditambah lampu depan yang bulat dan ada rangka eksternal yang melindungi tangki.
Pada bagian kaki-kaki, di depan pakai suspensi model upside-down 43mm dengan travel 200mm. Pelek depan 21 inci dan belakang 17 inci, menghasilkan tinggi jok 825mm, khas motor petualang yang tinggi posisi duduknya.
Soal harga, memang belum diumumkan banderol pasti. Cuma ada perkiraan, Himalayan 452 diberi harga mulai sekitar 260.000 Rupee atau setara Rp 48 jutaan.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/11/04/144200515/spesifikasi-lengkap-royal-enfield-himalayan-452