JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar otomotif di Indonesia semakin marak dengan hadirnya berbagai merek baru, mayoritas adalah merek China yang masuk dan mencari celah di segmen mobil listrik.
Misalnya saja, DFSK, Wuling, dan Neta yang menarik perhatian konsumen Tanah Air dengan menawarkan banderol harga yang relatif terjangkau untuk kendaraan listrik murni atau Battery Electric Vehicle (BEV).
Sebagai contoh pabrikan asal Tiongkok, Wuling menjual kendaraan listrik dengan banderol mulai Rp 206 juta, sementara Neta membanderol kendaraan listrik Neta V mulai Rp 379 juta.
Hal ini tentu berbeda dengan pabrikan Korea Selatan yang menjual mobil listrik murni dengan harga cukup mahal, yakni di atas Rp 700 juta.
Hyundai sebagai salah satu produsen otomotif asal Korea Selatan justru menyambut baik terkait banyaknya pabrikan China yang mulai bermain di segmen kendaraan listrik.
“(Tentu) Bagus (banyak produsen menjual mobil listrik di Indonesia), karena semakin banyak produsen yang masuk, baik itu dari China, Jepang, atau Korea sendiri, itu makin membentuk marketnya, sehingga mau tidak mau ekosistem (kendaraan listrik) harus terbentuk,” ucap Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), saat ditemui di Jakarta Selatan, belum lama ini.
Menurut Frans, dengan banyaknya produsen yang masuk ke Indonesia maka akan membentuk ekosistem kendaraan listrik dengan sendirinya. Sehingga tujuan utama yaitu untuk lingkungan yang lebih ramah bisa lebih cepat tercapai.
“Kalau sekarang Hyundai membuat ekosistem, nantinya seperti independent charging station akan bermunculan. Kalau di negara maju, seperti India pun, charging station sudah seperti bisnis sendiri, bahkan yang low segmen juga punya charging station,” kata Frans.
“Itu yang kita harapkan, membangun industri yang lebih ramah lingkungan. Karena perhatian kita saat ini kan dua, pertama satu polusi, kedua ketergantungan kita terhadap harga BBM,” lanjutnya.
Seperti yang diketahui, harga BBM belakangan ini kerap mengalami kenaikan dan penurunan. Diharapkan dengan banyaknya kendaraan listrik di Indonesia bisa menjadi alternatif masyarakat untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan.
Saat ini Hyundai sudah menjual dua model BEV di Indonesia, yakni Ioniq 5 dan Ioniq 6, hanya saja harga yang ditawarkan masih cukup mahal.
Untuk Ioniq 5 dibanderol mulai Rp 766 juta, sementara untuk Ioniq 6 dijual Rp 1,197 miliar.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/11/03/170100015/hyundai-senang-merek-china-jual-mobil-listrik-murah-di-indonesia