NAGOYA, KOMPAS.com - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) kembali berpartisipasi dalam agenda “Indonesia Japan The 2nd Auto Parts Business Forum” yang berlokasi di Nagoya, Jepang.
Aktivitas ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan hubungan diplomasi antara Indonesia-Jepang yang sudah mencapai usia 65 tahun.
Indonesia-Japan Auto Parts Business Forum merupakan acara yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia, didukung oleh Konsul Kehormatan Republik Indonesia di Nagoya, Jepang.
Acara ini bertujuan untuk menjembatani perusahaan komponen otomotif skala kecil dan menengah di Indonesia dengan perusahaan produksi besar di Jepang.
Perusahaan rantai pasok di Indonesia diharapkan dapat menjadi bagian penting dalam rantai pasok industri otomotif global.
Penguatan rantai pasok lokal nyatanya menjadi sokongan bagi daya saing industri otomotif nasional yang kuat. Saat ini rantai suplai otomotif menjadi pilar industri, mengingat ada 300.000 SDM yang berada di bawahnya.
Melalui aktivitas ini, TMMIN akan membawa 29 perusahaan rantai pasok tier 1-2, TMMIN sendiri menaungi lebih dari 205 supplier di tier 1-2, sebagai pembuka jalan dan menjembatani kerjasama yang nantinya akan terbuka melalui aktivitas business forum ini dengan kemudahan untuk mengakses pasar internasional lebih mudah.
Bob Azam Wakil Presiden Direktur PT TMMIN mengatakan, sejak era 1970-an hingga saat ini, pengembangan investasi Toyota Indonesia di industri otomotif, juga meliputi pengembangan SDM beserta ratusan rantai pasok di dalamnya.
Bermula dari investasi perakitan, dilanjutkan dengan produksi bodi dan mesin, hingga menjadikan Indonesia sebagai salah satu hub produksi global.
"TMMIN hadir berpartisipasi dalam acara Indonesia Japan The 2nd Auto Parts Business Forum, untuk menjembatani rantai pasok industri otomotif Indonesia membuka peluang kerjasama di skala internasional dan sebagai upaya benchmark bersama rantai pasok industri otomotif Jepang,” kata Bob Azam di Nagoya, Jepang, Jumat (27/10/2023).
Sebagai informasi, hubungan bilateral antara Indonesia – Jepang selama lebih dari 6 dekade, Jepang tidak hanya mendonorkan investasi bahkan selama 10 tahun terakhir menjadi salah satu investor terbesar.
Tercatat, berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), investasi otomotif asal Jepang mencapai 525,48 juta dollar AS sepanjang semester I/2023, dari total investasi otomotif sebesar 744,43 juta dollar AS.
Sementara itu, di tengah tantangan ekonomi global, Toyota Indonesia berupaya untuk terus mempertahankan peran Indonesia sebagai pusat produksi dan ekspor kendaraan ke kawasan Asia & Timur Tengah, Afrika, Amerika Selatan, dan Australia.
Melalui aktivitas penguatan rantai pasok lokal, Toyota Indonesia meyakini bahwa dalam menyambut elektrifikasi, transisi dari kendaraan berteknologi ICE menuju elektrifikasi memerlukan proses untuk eskalasi kapabilitas rantai pasok.
“Pada tahun ini, kolaborasi dan kemitraan ditingkatkan dengan melibatkan lebih banyak stakeholders diantaranya industri auto maker, part maker, hingga asosiasi yang menaunginya. Dengan harapan, partisipasi kami dapat memberikan hasil yang lebih nyata dalam membuka potensi akses investasi industri otomotif skala internasional di masa depan,” kata Bob Azam.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/10/27/194313815/toyota-indonesia-perkuat-daya-saing-industri-otomotif-nasional