JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, saat ini keberadaan peralatan dan perlengkapan teknis kendaraan bermotor listrik, baik mobil maupun sepeda motor, masih sangat minim di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Padahal, SMK merupakan salah satu bagian penting dalam pembentukan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang berkaitan dengan kemampuan alias skill di bidang tertentu.
"Saya setiap ke provinsi selalu melihat satu, dua sekolah utamanya SMK karena di situlah sebenarnya hal yang berkaitan dengan skill, keterampilan, betul-betul dilakukan," kata dia.
Menurut Jokowi, sumber daya manusia (SDM) di dalam negeri punya keunggulan, dan hal ini harusnya diasah terus.
Sayangnya, beberapa SMK secara fasilitas peralatan teknis dan barang-barang untuk mengasah skill masih kurang.
Hal itu yang menjadi tantangan bagi anak-anak SMK untuk mengasah skill. Apalagi saat ini sudah masuk era kendaraan listrik.
"Seperti di sini, mobil-mobil untuk combustion (internal combustion engine/ICE) sudah ada tapi sekarang kan sudah masuk ke mobil listrik. Nah ini yang belum ada. Tadi sudah kita bantu satu unit mobil listrik," ucapnya lagi.
Jokowi menjelaskan, pemerintah telah membuka investasi sebesar-besarnya. Dengan demikian, SDM di Indonesia akan memiliki kesempatan untuk menyalurkan kemampuannya.
"Tanpa itu percuma kita menyiapkan SDM unggul kemudian tidak ada yang menyerap-nya. Kuncinya kan di meng-create lapangan kerja yang seluas-luasnya bagi anak-anak muda kita," kata Jokowi.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/10/26/160200315/menuju-era-ev-jokowi-sebut-alat-peraga-di-smk-masih-kurang