TANGERANG, KOMPAS.com - Suhu ekstrem akibat cuaca panas masih menerpa beberapa wilayah di Indonesia, BMKG memprediksi bila kondisi ini akan berlangsung hingga November 2023.
Menanggapi cuaca panas, pengendara motor dianjurkan untuk lebih berhati-hati dan memperhatikan kondisi kendaraan. Satu kendala yang sangat mungkin terjadi adalah oli mesin cepat habis.
Anto Hananto, Kepala Bengkel AHASS 88 Tangerang menjelaskan, kondisi suhu eksternal ternyata sangat bisa mempengaruhi kualitas oli motor, dan memperpendek usia pemakaiannya.
“Cuaca di luar dari luar juga mempengaruhi oli, kalau terlalu panas, memang bisa cepat habis,” ucapnya kepada Kompas.com, Jumat (20/10/2023).
Normalnya, usia pemakaian oli motor adalah sekitar 2.000 kilometer sampai 2.500 kilometer, tergantung intensitas pemakaian. Namun jika cuaca terlalu panas, angka tersebut bisa berkurang hingga setengahnya.
Kondisi ini dibuktikan dari beberapa kasus yang ditangani Anto. Sejak bulan September, awal mula cuaca panas melanda, memang cukup banyak motor yang membutuhkan penggantian oli.
“Padahal belum ada 2.000 kilometer, mungkin sekitar 1.000 kilometer, tapi (oli mesin) sudah banyak nguap, cuma sisa sedikit,” kata dia.
Dia menambahkan, persoalan ini tidak bisa diantisipasi, karena kaitannya dengan cuaca. Satu-satunya langkah perawatan yang dianjurkan adalah rutin memeriksa motor apabila terasa ada kendala.
Kendala yang dimaksud bisa cukup jelas terasa, sebab ketika kualitas oli motor sudah menurun, tarikan pasti terasa ngadat dan sedikit tertahan.
“Pasti terasa, soalnya akselerasinya juga lambat, tarikannya enggak enak. Itu biasanya gara-gara oli,” ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/10/22/150100515/motor-sering-dipakai-saat-cuaca-panas-oli-bisa-cepat-habis