SEMARANG, KOMPAS.com - Redaksi Kompas.com dapat kesempatan buat mencoba Mazda CX-60 dalam perjalanan di Jawa Tengah.
Bisa dibilang, CX-60 ini merupakan mobil elektrifikasi pertama Mazda di Indonesia, pakai sistem mild hybrid. Mazda sendiri bilang kalau sistem ini disebut M Hybrid Boost.
Pada perjalanan kali ini, kami akan mencoba bagaimana hybrid ini membantu performa dari CX-60. Berbeda dengan strong hybrid, fokus dari mild hybrid adalah sebagai pendorong performa atau boost.
Glen Reinner Assitant Manager Product & Dealer Marketing Eurokars Motor Indonesia, ada beberapa fungsi dari sistem mild-hybrid di CX-60, dari segi efisiensi dan performa.
Pada sektor efisiensi, di CX-60 ini ada sistem i-stop yang lebih canggih. Bukan cuma bisa mematikan mesin saat mobil berhenti, tapi juga saat sedang deselerasi.
"Jadi di CX-60 lebih advance, saat cruising atau deselerasi, beban mesin hilang, begitu butuh tenaga dia hidup lagi. Ini enggak lama, cuma empat detik," kata Glen kepada Kompas.com belum lama ini.
Glen menjelaskan, fitur i-stop yang lebih canggih ini tujuannya efisiensi, mengimbangi mesin 3.300cc dari segi penghematan BBM maupun emisi. Kalau enggak ada baterai 48 Volt, maka tidak bisa sampai mati ketika mobil jalan.
Sedangkan untuk performa, spesifikasi baterai dan motor listrik yang ada di CX-60 adalah 48 Volt dan dinamo bertenaga 17 PS atau sekitar 16,7 TK dan torsi 153 Nm. Motor listrik dipasang di antara mesin dan transmisi.
"Dia membantu ketika beban mesin paling berat. Misal saat start (menyalakan mesin) jadi lebih halus, gerak awal dari posisi diam, sama ketika kickdown, motor listrik ini bantu," kata Glen.
Memang, performa CX-60 ini terasa sekali ketika dibawa di jalan tol. Bukan tenaganya yang besar, tapi respon mesinnya yang cepat, akselerasi dari 80 Kpj ke 100 Kpj buat menyalip kendaraan lain sangat cepat terjadi.
"M Hybrid Boost kita sebutnya, intinya sifatnya adalah boosting, kasih ekstra tenaga. Membantu kinerja mesin," kata Glen.
Soal irit, sebenarnya juga ada pengaruhnya daripada yang tidak pakai M Hybrid Boost. Cuma, tentu tidak terlalu signifikan penghematannya kalau dibanding dengan mobil strong hybrid maupun PHEV.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/10/20/100200315/sensasi-motor-listrik-mazda-cx-60-saat-perjalanan-jauh-