JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam upaya melebarkan sayap bisnisnya ke kawasan Asia Tenggara, produsen mobil listrik asal Vietnam, VinFast berencana mendirikan pabrik perakitan mobil dan baterai di Indonesia pada 2026.
Dikatakan Global CEO Vinfast Le Thi Thu Thuy, langkah tersebut dilakukan untuk mendorong proses transisi elektrifikasi nasional, seraya menciptakan ekosistem industri baterai kendaraan listrik yang menjadi komponen terpentingnya.
"Rencana kami untuk masuk ke pasar Indonesia melalui dua strategi, yaitu manufaktur dan operasi bisnis (sales)," katanya kepada Kompas.com melalui keterangan tertulis, Selasa (17/10/2023).
"Perihal manufaktur, kita berencana membuat pabrik CKD (Completely Knocked Down) dengan kapasitas produksi 50.000 unit per-tahun dengan total investasi 150 miliar-200 miliar dollar AS. Aktivitas produksi direncanakan dimulai pada 2026," ucap dia.
"Kami juga berencana memproduksi baterai dan memanfatkan ekosistem baterai yang sedang berkembang di Indonesia," kata dia lagi.
Pernyataan ini sesuai dengan dokumen pengajuan Vinfast kepada Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (AS) yang menyatakan bahwa perseroan berencana menginvestasikan sekitar 1,2 miliar dollar AS alias Rp 18,8 triliun untuk jangka panjang.
Dari jumlah tersebut, sekitar 200 juta dollar AS akan digunakan untuk membuat pabrik di Indonesia, dengan target produksi pada 2026 yang mampu menghasilkan 30.000 hingga 50.000 unit mobil setiap tahunnya.
"Mengenai operasi bisnis, kita berencana menjual model VF e34 dan VF 5 electric yang dimulai pada 2024," kata dia.
Untuk mengimplementasikan rencana besar ini, VinFast berencana untuk berkeja sama dengan industri lokal. Namun, saat ini perusahaan masih melakukan diskusi untuk mencari mitra yang cocok.
"Sekarang kita masih melakukan diskusi dengan beberapa partner bisnis. Akan segera kita umumkan lebih detil ketika sudah selesai," ucapnya lagi.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/10/18/082200215/vinfast-mau-bangun-pabrik-mobil-dan-baterai-di-ri-2026