Yadea G6 Masuk Daftar Motor Listrik Subsidi, Dijual Rp 20,5 Juta

JAKARTA, KOMPAS.com – Daftar motor listrik subsidi terus bertambah menjelang akhir tahun. Paling baru, ada motor listrik Yadea G6 yang menambah daftar penerima bantuan pemerintah.

Dilansir dari informasi dari situs Sistem Informasi Pemberian Bantuan Pembelian Kendaraan Listrik Roda Dua (Sisapira.id) (5/10/2023), Yadea G6 dijual Rp 20,5 juta.

Padahal ketika meluncur pada IIMS 2023, Yadea G6 dibanderol Rp 29,35 juta OTR Jakarta. Artinya setelah dirakit lokal, harga motor listrik ini terkoreksi cukup signifikan.

Berdasarkan informasi dari laman P3DN Kemenperin, Yadea G6 dipastikan telah diproduksi di dalam negeri.

Produksi dilakukan oleh PT National Assemblers yang beralamat di Jl. Raya Bekasi KM.18, Kawasan Industri Pulogadung, Desa/Kelurahan Rawa Terate, Kec. Cakung, Kota Adm. Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta.

Hasilnya, Yadea G6 telah memperoleh sertifikat TKDN dengan nilai 40 persen. Selain itu, PT National Assemblers juga sudah memproduksi Yadea T9 dan E8S Pro dengan angka TKDN serupa.

Sebelumnya, Marketing Manager Indomobil E-Motor Internasional (Yadea) Benny Lee, mengatakan, pihaknya sedang mendorong TKDN Yadea G6 agar bisa memenuhi persyaratan penerima subsidi Rp 7 juta.

“Untuk Yadea G6 masih dalam proses. Kalau prosesnya sudah selesai bisa masuk,” ujar Benny, kepada Kompas.com, September lalu.

Sebagai informasi, G6 merupakan model flagship Yadea yang diperkenalkan pada IIMS 2023. Motor listrik Yadea G6 bisa dibilang punya tampilan menarik, dengan tarikan garis halus dan dinamis, seperti desain skutik Eropa.

Namun, yang jadi poin unik adalah lampu depan dan belakangnya yang berbentuk diamond atau segitiga.

Soal spesifikasi, Yadea G6 dilengkapi dengan baterai graphene 72V 38 Ah atau sekitar 2,7 kWh. Energi listrik yang dihasilkan dialiri ke dinamo 2 kW yang ada di roda belakang, dan top speed diklaim mencapai 70 Kpj.

Dalam keadaan baterai penuh, Yadea G6 bisa melaju sejauh 100 Km. Namun untuk pengecasan baterai kabarnya bisa mencapai enam jam.