JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak akhir tahun 2021, Yamaha menjadi salah satu pabrikan yang secara perlahan turun dari persaingan depan MotoGP. Bahkan kini bisa dibilang menjadi motor terburuk di grid bersama Honda.
Kondisi ini lantas membuat pebalap andalannya, Fabio Quartararo menjadi sosok yang sangat frustasi. Oleh karenanya, ia meminta Yamaha agar mengubah pendekatannya supaya dapat kembali bersaing.
Diketahui, sejak kemenangan di sirkuit Sachsenring, Jerman pada musim lalu, Quartararo hanya mampu meraih dua podium pada MotoGP 2023 yang salah satunya terjadi pada GP India 2023 pekan lalu.
"Kemarin saya berkesempatan berbicara dengan Presiden Yamaha dan manajemen puncak para insinyur. Sangat penting bagi mereka, di masa depan untuk mengambil lebih banyak risiko, khususnya pada musim 2024 mendatang," kata Quartararo dilansir dari Crash, Kamis (28/9/2023).
"Jelas, apa yang kami bicarakan itu rahasia. Tetapi kami mengadakan pertemuan yang sangat bagus, hanya saja itu baru sekadar kata-kata. Sekarang saatnya beraksi," lanjut dia.
Pebalap asal Perancis tersebut juga mengatakan bahwa kini yang paling penting adalah rasa berkendara optimal antara dirinya dengan motor Yamaha. Sayang, sampai laga terakhir ada suatu hal yang kurang optimal seperti performa.
Untuk menghadapi MotoGP Jepang 2023 yang bakal digelar akhir pekan nanti, Quartararo pun mengaku tidak menaruh banyak harapan untuk meraih hasil serupa di GP India 2023.
"Ini akan sulit. Kami harus mengawali akhir pekan dengan memberikan yang terbaik. Paling penting bagi kami sekarang adalah berada di posisi 10 besar mulai Q1 besok," kata dia.
"Lebih dari separuh masalahnya ada di sini. Saya harus berusaha segera berada di Q2," ujar Quartararo lagi.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/09/29/094200515/temui-bos-yamaha-quartararo-keluhkan-motor-kurang-kompetitif