InJourney merupakan holding BUMN dari PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) yang merupakan pengembang kawasan Mandalika, termasuk di dalamnya Sirkuit Mandalika.
Menurut InJourney, pada Juli 2023, penyelenggaraan WSBK tidak menarik bagi investor untuk masuk menjadi sponsor. Nilai kerugian disebut mencapai Rp 100 miliar.
Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria, pengelola Sirkuit Mandalika di bawah ITDC, mengatakan, alasan sponsor sulit masuk di WSBK Indonesia karena WSBK tidak sepopuler MotoGP.
"WSBK menurut saya kalau bicara popularitas lebih populer MotoGP," kata Priandhi kepada Kompas.com, yang ditemui akhir pekan lalu, di Jakarta.
"Kenapa kalau di luar negeri WSBK populer dipakai harian jadi orang kuliah naik motor ini jadi ingin (nonton balap) motor. Kalau di sini motor WSBK ini motor-motor mahal. Jadi popularitasnya di antara orang lebih baik nonton MotoGP langsung dibandingkan nanggung. Sehingga jumlah penggemarnya juga tidak banyak sebanyak MotoGP," katanya.
Untuk itu kata Priandhi, cara untuk mendatangkan sponsor ialah dengan menaikkan minat masyarakat terhadap WSBK.
Priandhi mengatakan, pihaknya sedang mencari cara agar balap motor produksi massal itu bisa lebih populer di Tanah Air. Supaya penggemar datang menonton langsung dan meningkatkan pemasukan dari tiket.
"Ini yang berusaha kita bangun menciptakan kecintaan orang terhadap WSBK supaya mau datang," katanya.
Priandhi mengatakan, biaya penyelenggaran WSBK sebetulnya hanya setengah dari MotoGP, namun dengan biaya yang lebih rendah tetap belum menguntungkan.
"Setengahnya. MotoGP biaya penyelenggaraan menghabiskan hampir Rp 100 miliar. Ya kurang," ujar Priandhi.
Tetap digelar
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan, gelaran WSBK yang menjadi agenda tahunan di Sirkuit Mandalika tidak akan dihapus meski merugi.
"Yang bilang dihapus siapa? Kita untuk yang namanya kegiatan, itu mengisi daripada sirkuit tidak hanya satu atau dua event. Kita kalau bisa setiap bulan satu event," kata Erick dilansir dari Regional Kompas.com.
Erick mengatakan, pihaknya sedang melakukan negosiasi harga atau royalti ke pihak Dorna Sport, selaku penyelenggara WSBK, agar pembiayaan penyelenggaraan event tidak terlalu mahal yang mengakibatkan kerugian.
"WSBK kita negosiasi harganya, supaya kalau buat event itu, kalau mau berlanjut itu harus cocok. Negosiasi pembayaran royalti, karena tidak mungkin kita membuat event rugi terus," kata Erick.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/09/13/084200515/alasan-gelaran-wsbk-di-sirkuit-mandalika-merugi