JAKARTA, KOMPAS.com - Seiring dengan usia pemakaian kendaraan, ruang bakar juga tidak luput dari tumpukan kerak karbon. Kerak karbon yang menumpuk akan membuat performa mesin menjadi turun dan tidak optimal lagi.
Sehubungan dengan hal itu, tak sedikit pemilik kendaraan yang percaya bahwa mengganti bahan bakar minyak (BBM), dengan oktan tinggi bisa membersihkan dan melunturkan kerak pada ruang bakar.
Ini biasanya dilakukan pada jangka waktu tertentu. Misalnya, mobil yang biasa menggunakan BBM Pertalite sehari-hari, namun satu waktu pemilik kendaraan sengaja mengganti dengan Pertamax hanya untuk sekadar membersihkan.
Selanjutnya, pemilik kendaraan akan kembali menggunakan Pertalite usai melakukan penggantian sementara itu.
Lantas, apakah hal ini memang benar untuk dilakukan atau hanya sekadar mitos belaka?
Widodo, pemilik bengkel AD Oya yang berlokasi di Jalan Sulaiman, Kebon Jeruk, Jakarta Barat mengatakan, mengganti BBM dengan oktan yang lebih tinggi memang bisa membersihkan ruang bakar.
“Benar, naik oktan memang bisa membersihkan ruang bakar. Ibarat seperti manusia minum vitamin. Tapi perlu diingat vitamin tidak bisa menyembuhkan jika sudah terlanjur sakit, hanya mendongkrak sementara saja,” ucap Widodo, kepada Kompas.com, Selasa (5/8/2023).
Menurut Dodo, mobil yang menggunakan bahan bakar Pertamax tentu akan berpengaruh pada performa kendaraan karena pembakaran lebih sempurna.
Namun, mobil yang menggunakan BBM Pertalite dalam jangka waktu yang lama tentu sudah timbul berbagai persoalan. Sehingga mengganti BBM dengan oktan yang lebih tinggi seperti Pertamax tidak serta merta membuat performa mesin kembali seperti sedia kala.
“Ketika mobil sudah ada masalah seperti check engine menyala, gejala knocking, karena keraknya sudah banyak, pakai Pertamax juga tidak akan hilang. Harus diselesaikan terlebih dahulu masalahnya,” kata Dodo.
Sementara itu, Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi menyarankan, penggunaan bensin sebaiknya sesuai dengan standar yang sudah direkomendasikan.
Dengan menggunakan bahan bakar yang sesuai dengan rasio kompresi kendaraan, maka bisa menjaga kondisi mesin tetap bagus. Hal ini karena pembakaran yang terjadi di ruang bakar sudah sesuai atau sempurna.
“Menggunakan bahan bakar yang sesuai bisa menjaga keawetan komponen mesin. Sedangkan menggunakan bensin yang tidak sesuai akan menimbulkan efek buruk pada mesin,” kata Didi.
Efek buruk yang ditimbulkan mulai dari adanya penimbunan kerak di ruang bakar, menurunnya performa mesin hingga kurang awetnya komponen mesin.
Kalau kondisi ini berlangsung lama, bisa menyebabkan mesin kendaraan menjadi ngelitik atau knocking. Hal ini disebabkan karena banyaknya timbunan kerak di jantung pacu sehingga menyebabkan kerja mesin menjadi tidak maksimal.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/09/06/185100315/isi-bbm-dengan-oktan-lebih-tinggi-bisa-bersihkan-ruang-bakar-