TANGERANG, KOMPAS.com - Toyota membawa Toyota Fortuner hasil konversi bahan bakar Bioetanol di GIIAS 2023. SUV menengah Toyota ini sudah 100 persen kompatibel dengan bahan bakar Bioetanol atau E100.
Hariansyah Permana, Project Planning Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), mengatakan, pihaknya memang mengubah beberapa komponen pada mesin agar Fortuner bisa meminum bahan bakar olahan nabati seperti yang dipakai di Brasil.
"Ini basisnya mesin bensin TR (2TR-FE 4 silinder DOHC) jadi (biasa pakai bensin) kalau dan ini E100. Jadi maksudnya pakai (kandungan Bioetanol 10-20 persen) E10, E20 bisa, sampai maksimal dia 100 persen," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (15/8/2023).
Rian, panggilannya, mengatakan, ada perubahan di bagian mesin agar mesin bensin biasa ini bisa meminum Bioetanol 100 persen.
"Nah, yang diubah itu ialah komponen di mesin, dirakit pas di sini ialah mesin, tangki bensin, dan injektor itu kita ubah. Beberapa komponen yang tidak eksis (ada) di sini kami impor, yaitu fuel injector, fuel pump, ECU juga harus ganti karena harus sesuaikan bahan bakarnya," ujar Rian.
Rian mengatakan, injektor wajib ganti sebab karakter injektor lama untuk menyemprotkan bensin, yaitu BBM terbuat dari fosil. Sedangkan injektor baru memang dirancang untuk menyemprotkan bahan bakar basis nabati.
"Injektornya ganti, sebetulnya begini yaitu yang dibakar ialah bensin nabati atau etanol, nah injeksi itu khusus untuk itu. Jadi dia tidak proper kalau pakai yang punya TR dan itu adanya di kami impor dari suplier di Brasil dan Argentina," kata Rian.
Meski demikian, Rian menjelaskan bahwa injektor yang dipakai Fortuner ini berbeda dari injeksi Corolla Cross Flexy Fuel untuk pasar Brasil yang juga hadir di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023.
"Tapi injektornya beda dengan Corolla Cross E100. Part numbernya beda. Kalau itu (Corolla Cross) mesinnya TNGA 2.0L," ujar Rian.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/08/16/090200515/ubahan-toyota-fortuner-agar-aman-tenggak-bioetanol-murni-e100