CILACAP, KOMPAS.com - Akhir-akhir ini ramai curhatan seorang pemilik mobil yang merasa dicurangi oleh salah satu oknum Servis Advisor (SA) di salah satu bengkel resmi Daihatsu.
Dalam rekaman tersebut dijelaskan bahwa konsumen telah mendapatkan rincian terkait layanan yang diberikan, spare parts, hingga nominal yang harus dikeluarkan. Di sini terjadilah kesepakatan harga, pengerjaan dan spare part penggantian.
Akan tetapi, di tengah proses pengerjaan ternyata konsumen masih harus menerima informasi kalau ada tambahan penggantian komponen bila menginginkan hasil yang lebih maksimal. Lantas, pihak konsumen yang awam soal mobil pun merasa dicurangi.
Kronologi demikian membuat psikologis konsumen seperti diperas oleh pihak bengkel resmi.
Servis mobil di bengkel resmi tentu akan tetap nyaman bagi konsumen bila tidak sampai melebihi bujet yang disepakati bersama di awal.
Service Advisor Daihatsu Cilacap Abdul Fadhol mengatakan, biasanya terjadinya pembengkakan biaya servis terjadi ketika yang dihadapi adalah permasalahan yang bersifat kompleks.
“Seperti misal bunyi-bunyi dari suspensi mobil, kelistrikan dan sebagainya, itu tidak seorang pun bisa memastikan biaya servis di awal, yang bisa dilakukan hanya memperkirakan, sedangkan kalau servis yang sifatnya pasti seperti servis berkala bisa dipastikan,” ucap Fadhol kepada Kompas.com, Minggu (30/7/2023).
Fadhol mengatakan, untuk service yang sudah tertera rinciannya di buku servis seperti service 1.000 Km, 10.000 Km dan seterusnya ada rinciannya.
Namun, bisa saja terjadi tambahan pengerjaan di luar yang sudah tertulis misal mobil sudah menempuh jarak cukup jauh.
“Misal konsumen melakukan servis 80.000 Km, rincian pengerjaan dan spare part ada, namun sifat servis mobil ini kan juga pemeriksaan dari kerusakan, jika setelah pemeriksaan ada kerusakan maka akan disampaikan ke konsumen untuk melakukan persetujuan ulang,” ucap Fadhol.
Fadhol mengatakan setiap kerusakan komponen tentunya tidak bisa diketahui secara pasti, kecuali hanya prediksi. Maka dari itu perlu dipastikan dengan melakukan pemeriksaan atau pembongkaran.
“Rincian biaya tambahan tentu akan menyusul setelah dilakukan pemeriksaan, hal serupa juga bisa terjadi pada servis yang sifatnya permasalahan kompleks seperti suspensi, kelistrikan dan sejenisnya,” ucap Fadhol.
Mau tidak mau, jika memang konsumen menginginkan biaya pastinya maka pihak bengkel harus mau mengeluarkan usaha lebih dengan memastikannya, misal meminjamkan onderdil baru untuk dicoba dulu.
“Setelah dilakukan penggantian dengan onderdil baru, penyakit yang dikeluhkan sembuh baru lah SA bisa menyampaikan biaya pastinya, jika itu tidak dilakukan maka tidak bisa kecuali hanya perkiraan saja,” ucap Fadhol.
Maka dari itu, bila konsumen ingin servis mobil dengan bujet sesuai maka perlu perencanaan yang matang. Setiap catatan kerusakan yang didapat dari bengkel perlu diingat-ingat, dan direncanakan kapan akan diperbaiki.
“Estimasi biaya perbaikan bisa didapat dari SA, bisa tepat bisa juga meleset sesuai dengan hasil pemeriksaan tentunya, maka dari itu perlu dipahami oleh pihak SA dan juga konsumen agar tidak terjadi miskomunikasi,” ucap Fadhol.
Hal yang perlu diingat, konsumen berhak mengetahui dan menyetujui setiap perbaikan atau penggantian komponen. Apabila konsumen tidak mau mengganti komponen tersebut, maka pihak bengkel juga tidak bisa memaksa, karena semua harus melalui persetujuan konsumen.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/07/30/162100415/cara-aman-servis-mobil-di-bengkel-resmi-jangan-tertipu-oknum-nakal