KLATEN, KOMPAS.com - Motor listrik merupakan kendaraan terbaru yang bakal menggantikan motor bermesin bakar. Tuntutan dunia soal pentingnya berkendara tanpa menghasilkan gas emisi menjadi konsentrasi semua pihak.
Jenis motor listrik di Indonesia bisa berupa hasil konversi dari bengkel yang sudah memperoleh sertifikasi dan produk jadi dari produsen motor listrik resmi baik lokal maupun dari luar negeri.
Sebelum membeli motor listrik, tentu penting mengetahui seluk beluk produk termasuk hal-hal yang bisa membuatnya cepat rusak.
Rizal Aliksan, Kepala Bengkel Spesialis Motor Listrik EVCentrum, menjelaskan, motor listrik bisa cepat rusak bila terlalu sering menerjang jalan rusak atau berlubang.
“Bagian hub-drive isinya komponen penting seperti magnet, dinamo, dan koil, makanya dia sangat sensitif. Kalau motor menghajar lubang dengan keras, hub-drive bakal mengalami kerusakan dalam,” ujarnya kepada Kompas.com, belum lama ini.
Jika terjadi kerusakan, kendala yang akan dialami motor listrik bisa berupa penurunan performa yakni; ngadat, tarikan motor lemah, bahkan motor tidak bisa dijalankan alias mangkrak.
Menurut Rizal, ada dua potensi kerusakan yang bisa terjadi pada hub-drive setelah motor menghantam lubang, yakni koil putus atau magnet terlepas.
Jika koil putus, penanganannya terbilang cukup mudah karena hanya perlu melilit ulang. Kerusakan paling fatal adalah apabila magnet hub-drive terlepas.
“Kalau magnetnya lepas, itu yang fatal karena magnet fix rusak dan membetulkannya sangat sulit. Solusi yang paling masuk akal adalah ganti total, alias beli hub-drive baru,” ujarnya.
Rizal menjelaskan, alasan magnet lepas sulit dibetulkan adalah karena suku cadang magnet satuan belum banyak beredar di pasaran.
Supaya hub-drive tidak rusak, pengguna motor listrik disarankan untuk selalu berhati-hati dan menurunkan kecepatan ketika melalui jalanan yang penuh lubang. Jika memungkinkan, sebaiknya motor diupayakan untuk selalu melewati jalanan halus.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/07/19/122200615/waspada-motor-listrik-bisa-cepat-rusak-karena-ini