Tim milik Valentino Rossi itu pertama terjun ke MotoGP pada 2022. Kini pebalapnya Marco Bezzecchi bisa dua kali menang di seri MotoGP dan sekali di sprint race, hasil yang luar biasa untuk tim satelit dengan dana terbatas.
Hal tersebut tidak lepas dari performa motor Ducati Desmosedici GP22 yang dipakai Bezzecchi. Tentunya juga kru VR46 Racing Team yang bekerja keras memastikan motor bisa kompetitif.
Bos VR46 Racing Team, Alessio Salucci, mengakui raihan tim sampai tengah musim 2023 ini berada di luar ekspektasi. Kini tim debutan MotoGP tersebut tidak bisa dianggap sebelah mata oleh tim lain.
“Kami juga sedikit di atas ekspektasi saya. Kami telah berkembang sebagai sebuah tim, jadi dua atau tiga hal telah bersatu dan kini semua berjalan dengan baik,” ujar Alessio yang juga tangan kanan Rossi, dilansir dari Corsedimoto, Senin (10/7/2023).
Uccio panggilannya mengatakan, target tim sampai akhir tahun jelas yaitu terus berada pada level yang sama. Kemudian salah satu dari pebalapnya bisa terus merangsek ke posisi atas bahkan mungkin perebutan gelar juara dunia.
"Sekarang misi rencananya akan berlanjut seperti ini dari Silverstone ke Valencia, dan terus menjadi tim di antara para pemain utama," kata dia.
Uccio juga bicara perbedaan antara tiga tim satelit Ducati saat ini, dimulai dari Pramac Racing sebagai tim satelit Ducati paling lama, kemudian Gresini Racing, dan VR46 Racing.
Tahun lalu, Gresini Racing yang berjaya sehingga Enea Bastianini bisa naik ke tim pabrikan Ducati. Namun jika bicara "penjenjangan" harusnya naik ke Pramac sebab tim tersebut seperti tim bayangan Ducati Lenovo.
“Tim Pramac adalah tim yang agak aneh, ini lebih merupakan tim pabrikan daripada tim pribadi. Tapi di atas kertas itu adalah tim satelit," kata dia.
"Tim satelit sangat kompetitif akhir-akhir ini, terutama jika Anda mengendarai Ducati," ujar Uccio.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/07/10/190100615/bos-mooney-vr46-sindir-pramac-racing-tim-satelit-rasa-pabrikan