UNGARAN, KOMPAS.com - Bus yang beroperasi di jalan biasanya punya cara sendiri untuk berkomunikasi dengan pengguna jalan lain. Salah satu bahasa kode yang jamak dipakai adalah dengan lampu sein.
Kode sein yang digunakan sebenarnya punya beberapa maksud. Tapi tujuan utama kode tersebut adalah mengamankan pengguna jalan lain.
Fariz, Pengemudi Bus Pariwisata Bee Buzz mengatakan, kode lampu sein ini sebenarnya ditujukan untuk para pengguna jalan, terutama mobil pribadi.
"Buat yang mengerti, tujuannya (kode sein) karena mereka (mobil kecil) enggak bisa lihat apa-apa di depan, kehalangan bodi kita (bus) yang gede. Maksudnya begitu, cuma kadang banyak yang enggak ngerti," kata Fariz kepada Kompas.com, Rabu (5/7/2023).
Selain itu, Dedy yang juga pengemudi bus pariwisata Bee Buzz menambahkan, kode sein perlu dipahami oleh pengguna jalan lain. Kalau pengemudi bus, seharusnya sudah paham, tapi pengguna mobil kecil belum tentu mengerti.
Secara sederhana, di jalan raya non tol, terutama di Pulau Jawa, ketika bus menyalip dari kanan sambil terus menyalakan lampu sein kanan, maka aman untuk diikuti. Pada kondisi tersebut, artinya di depan aman, terus buntuti bus.
"Kalau saat kita menyalip pasang sein ke kiri, itu jangan dibuntuti. Itu bahaya depannya, bisa rawan crash," kata Dedi.
Sedangkan kalau di jalan tol, ketika menyalip dari kanan dan sein kanan terus menyala, ikut di belakang bus jadi posisi yang aman. Jangan coba salip dari sisi kiri, karena di lajur kiri ada kendaraan yang lebih lambat.
"Kalau sein kita sudah mati (baru boleh nyalip). Intinya kalau pengen aman ya lihat kode sein," kata Dedy.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/07/06/112200115/tujuan-bus-punya-bahasa-kode-sein-saat-mengemudi