Toyota Bakal Luncurkan Bus dan Truk Hidrogen buat Pacu Pasar FCEV

TOKYO, KOMPAS.com - Selain makin serius di segmen battery electric vehicle (BEV), Toyota Motor Corporation (TMC) juga akan terus mendorong pengembangan kendaraan hidrogen atau fuel cell electric vehicle (FCEV).

Bahkan, Toyota berencana untuk meluncurkan kendaraan FCEV khusus kendaraan komersial. Raksasa asal Jepang tersebut percaya hal ini akan memacu pasar FCEV secara global dan membuat harganya jadi turun.

Hydrogen Factory President Mitsumasa Yamagata mengatakan, untuk menekan harga yang ada saat ini, FCEV akan terkoordinasi dengan mencakup segala hal mulai dari pengembangan dan produksi hingga penjualan.

"Kami akan mengejar volume yang cukup untuk menawarkan produk yang terjangkau," kata Yamagata, dikutip dari Toyota Times, Selasa (27/6/2023).

Yamagata mengatakan bahwa Toyota setidaknya telah menerima penawaran sebanyak 100.000 unit kendaraan FCEV pada 2030.

Toyota menyebut generasi baru FCEV ini punya jarak tempuh lebih jauh dari sebelumnya. Mobil dapat berjalan 2,5 kali lebih lama daripada mesin diesel standar sehingga hampir bebas perawatan untuk waktu lama.

Sistem FCEV generasi baru memiliki sistem sel bahan bakar yang terdiri atas tumpukan sirkuit yang tertanam dalam lembaran tipis. Sel tersebut menghasilkan listrik melalui reaksi kimia antara oksigen dan hidrogen.

Dibandingkan sistem saat ini, FCEV generasi baru memiliki kemampuan jarak tempuh lebih baik sebesar 20 persen. Memungkinkan melakukan perjalanan antara Tokyo dan Osaka tanpa mengisi bahan bakar.

Toyota menyebutkan, pengembangan FCEV baru ini merupakan hasil dari penelitian dan pengembangan panjang selama 30 tahun.

Toyota memang pionir kendaraan berbahan bakar hidrogen. Toyota pertama kali memperkenalkan FCEV pada 1992 yang hanya berselang dua tahun semenjak menawarkan mobil hybrid yang melahirkan Prius.

Pada 2013, Toyota mengumumkan mobil FCEV berbahan bakar hidrogen pertama yang akan diproduksi secara komersial bernama Toyota Mirai. Setahun kemudian Mirai resmi di Jepang dan Amerika Serikat, lalu Eropa tahun berikutnya.