JAKARTA, KOMPAS.com - Ajang pameran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) kembali digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, mulai 17-21 Mei 2023. Banyak hal menarik, salah satunya simulasi pembakaran sepeda motor listrik di depan umum.
Pembakaran tersebut bukan tanpa sebab karena memang diperuntukkan untuk menunjukkan penggunaan alat pemadam api ringan (APAR) khusus EV sekaligus cara yang benar dalam menangani kebakaran motor listrik.
Willy Hadiwijaya, CEO PT Famindo Alfa Spektrum Teknologi (FAST), merupakan pihak yang menggagas diadakannya atraksi tersebut. Menurut dia, edukasi masyarakat untuk penanganan kebakaran kendaraan listrik sangat diperlukan.
“Indonesia mulai melangkah menuju negara nol-emisi dan sepenuhnya menggunakan EV. Tentunya, edukasi tentang keselamatan mutlak diperlukan untuk meminimalisir terjadinya risiko,” ucapnya kepada Kompas.com, Rabu (17/5/2023).
Untuk keperlan atraksi FAST menyiapkan satu unit sepeda motor yang telah dipereteli dan hanya disisakan komponen baterai lithium ion. Willy mengatakan, baterai yang digunakan tidak dirubah, hanya saja jumlahnya dikurangi atas alasan keselamatan.
Saat baterai listrik terbakar, ancaman utama tidak hanya suhu panas tinggi, tapi juga tersebarnya gas beracun yang mengandung banyak radikal bebas
“Tujuan dari atraksi ini kan hanya untuk demonstrasi pemadaman kebakaran baterai saja, jadi kami mempertimbangkan faktor keselamatan juga. Walaupun jumlah baterai dikurangi, suhu panas dan uapnya tetap banyak, jadi kami kurangi jumlah baterai,” kata dia.
Demonstrasi dilakukan oleh tim ahli yang mulai memberikan tekanan pada baterai dengan cara menyiramkan bensin dan menyulut api dengan blowtorch. Berselang 10 menit setelah baterai terekspos panas, terjadilah sulutan api dengan disertai ledakan kecil.
Selaras dengan ucapan Willy, hawa panas langsung menyebar saat baterai terbakar. Padahal ada jarak sekitar 20 meter antara motor listrik dengan para audiens.
Proses kebakaran juga terbilang unik karena api yang dihasilkan tidak berkobar, melainkan mendesis keras dan memunculkan warna putih. Cukup serupa seperti api yang muncul dalam proses pengelasan.
Kru petugas segera melakukan demonstrasi pemadaman. Awalnya digunakan APAR berjenis powder alias bubuk, namun hal itu tidak menimbulkan efek dan api justru semakin membesar.
Setelah APAR powder gagal memadamkan api, digunakanlah APAR khusus EV AF31 hasil produksi FAST. Hanya dalam waktu singkat, api langsung padam dan tidak menyala kembali.
Randall Hart, Pakar Formulasi Kimia FAST menjelaskan, api langsung padam karena APAR AF31 mengandung senyawa kimia khusus bernama potassium.
“Kebakaran baterai lithium ion adalah reaksi kimia, dan senyawa potassium dalam AF31 memadamkan dengan cara memecah reaksi tersebut. Selain memadamkan, risiko re-ignite (api menyala kembali) bisa dihilangkan,” ujarnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/05/18/071200215/simulasi-bakar-rangka-dan-baterai-motor-listrik-di-pevs-2023