JAKARTA, KOMPAS.com - Membonceng anak saat naik motor sebenarnya disarankan agar di belakang, bukan di depan. Tapi, hadirnya skutik dengan dek depan yang rata kadang membuat orang tua membiarkan anak berdiri di depannya.
Padahal, menempatkan anak kecil di depan bisa merugikan orang tua tadi. Misal seperti pada video yang diunggah akun agoez_bandz4 di Instagram, memperlihatkan seorang ibu yang mengendarai motor harus terjatuh karena anaknya yang memutar gas.
Terlihat motor tadi sudah dalam posisi diam, tapi mesin masih menyala. Lalu, si anak dibiarkan turun lewat sisi kanan dan memegang handel gas dan terputar. Maka motor pun melaju sampai si ibu terjatuh.
Menanggapi video tersebut, Agus Sani Head of Safety Riding Promotion Wahana mengatakan, bonceng anak sebaiknya di belakang pengendara, apalagi jika dia sudah bisa berpegangan.
"Bonceng anak di belakang agar pengemudi bisa mengendalikan sepeda motor dengan aman. Selain itu juga melindungi anak dari terpaan angin dan bahaya lain yang datang dari depan," kata Agus kepada Kompas.com, Rabu (3/5/2023).
Agus menjelaskan, kalau pengendara menempatkan anak di depan, maka harus siap dengan segala risikonya, termasuk keisengan anak. Bisa dibilang anak kecil punya rasa penasaran tinggi, apalagi di depan banyak ornamen yang bisa dipencet dan diputar.
"Cara paling aman adalah tetap sesuai dengan standar keselamatan, yaitu menempatkan anak di belakang pengendara," kata Agus.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/05/03/150100015/video-insiden-anak-kecil-duduk-di-depan-tak-sengaja-putar-gas-motor