Toyota Investasi Rp 4,9 Triliun Kembangkan Mobil Hybrid Biofuel

JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota mencoba segala cara untuk menurunkan tingkat emisi di dunia. Salah satunya dengan terus mengembangkan mobil berteknologi hybrid.

Dikutip dari Asia.nikkei.com, Kamis (27/4/2023), Toyota Motor menyiapkan investasi sebesar 334 juta dolar AS atau sekitar Rp 4,9 triliun untuk mengembangkan mobil hybrid yang bisa menggunakan biofuel.

Investasi ini dikeluarkan untuk di Brasil, di mana negara ini banyak kendaraan yang fleksibel menggunakan bahan bakar. Ada yang menggunakan bioetanol, bensin murni, atau campuran keduanya.

Sejauh ini, Toyota hanya memiliki satu kendaraan yang fleksibel menggunakan bahan bakar tersebut, yakni seri Corolla. Kendaraan jenis ini banyak disebut juga dengan flex fuel vehicle (FFV).

Toyota berharap dapat menjangkau khalayak yang lebih luas di Brasil dengan memperluas ke hibrida biofuel yang lebih kecil dan lebih murah, yang rencananya akan mulai dijual pada awal 2024.

Toyota belum mengumumkan model spesifik mana yang akan diproduksi. Namun, Yaris Cross dipertimbangkan untuk menjadi kandidat. Toyota akan melakukan investasi di pabrik Sorocaba di negara bagian Sao Paulo.

Realitas struktural Brasil juga berada di balik langkah tersebut. Sebab, sulit untuk mengembangkan infrastruktur kendaraan listrik di negara ini.

"Ini adalah hari bersejarah bagi Toyota dan Negara Bagian Sao Paulo. Investasi ini akan menghasilkan lapangan kerja, pendapatan, dan berkontribusi pada dekarbonisasi Brasil," kata Rafael Chang, Presiden Unit Lokal Toyota.

"Kami akan memiliki lebih banyak orang Brasil yang mengendarai hibrida berbahan bakar fleksibel. Dari sudut pandang lingkungan, ini sensasional," kata Gubernur Sao Paulo Tarcisio de Freitas.