JAKARTA, KOMPAS.com - Selama beberapa hari ke depan, kemacetan di Jakarta yang biasa terjadi karena tingginya volume kendaraan, terutama di jalan-jalan yang menjadi pusat aktivitas atau bisnis, dipastikan berkurang drastis setelah ditinggal mudik menyambut Lebaran.
Dari pantauan redaksi Kompas.com pada hari pertama Lebaran, di beberapa jalan utama Jakarta yang biasa menjadi pusat kepadatan lalu lintas terlihat sangat lenggang, bahkan bisa dibilang cukup sepi kendaraan.
Padahal, kepolisian dan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI sudah meniadakan sementara aturan ganjil genap selama masa libur Lebaran sampai 25 April 2023.
Kawasan Semanggi yang biasanya dipadati mobil dan sepeda motor, kini justru sangat sepi dari ingar-bingar kendaraan.
Begitu juga Bundaran Hotel Indonesia (HI) yang jadi salah daerah paling sibuk, nampak tanpa ada satu pun kendaaran yang melintas, terutama ketika pagi hari. Termasuk di beberapa jalan protokol lainnya.
Kondisi jalan Jakarta yang sepi seperti ini menjadi momen langka, karena biasanya hanya terjadi satu kali dalam satu tahun, yakni ketika sebagian besar masyarakatnya balik ke kampung halaman untuk merayakan Lebaran.
Dari data terakhir yang diberikan Jasa Marga, sebanyak 1.207.698 kendaraan telah keluar atau meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-7 sampai H-2 Lebaran, yang jatuh pada periode 15-20 April 2023.
Jumlah tersebut merupakan kumulatif arus lalu lintas dari empat Gerbang Tol (GT) Utama, yaitu GT Cikupa (arah Merak), GT Ciawi (arah Puncak), GT Cikampek Utama (arah Trans Jawa) dan GT Kalihurip Utama (arah Bandung).
https://otomotif.kompas.com/read/2023/04/22/104200215/menangkap-momen-sepinya-jalan-di-jakarta-yang-ditinggal-mudik