JAKARTA, KOMPAS.com - Mudik lebaran alias pulang kampung merupakan momen ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Biasanya, pemudik akan mengandalkan moda transportasi yang dimiliki, seperti sepeda motor.
Sejatinya, mudik menggunakan sepeda motor tidak dianjurkan karena ada potensi risiko yang cukup besar, mengingat perjalanan mudik sendiri biasanya memiliki jarak tempuh yang relatif jauh.
Namun bagi pengendara yang tidak memiliki opsi lain dan terpaksa mudik menggunakan motor, ada beberapa anjuran keselamatan yang wajib dipahami.
Agus Sani, Head of Safety Riding AHM Wahana mewanti-wanti pemudik yang menggunakan motor untuk melakukan persiapan total sebelum berangkat. Persiapan ini berupa pemeriksaan kondisi motor di bengkel dan memastikan kondisi fisik pengendara dalam keadaan prima.
“Mulai dari atas sampai bawah, semuanya harus dalam keadaan baik dan sehat, baik itu motor maupun pengendara. Ini faktor pertama yang tidak boleh terlewat,” ucapnya kepada Kompas.com, Rabu (12/4/2023).
Agus sangat menganjurkan pengendara supaya motor dipersiapkan di bengkel. Menurutnya, mekanik bengkel bisa memberikan pemeriksaan dan pengecekan kondisi motor yang jauh lebih menyeluruh.
Setelah motor diperiksa dan dipastikan aman, pengendara juga harus memperhatikan kelengkapan alat-alat berkendara. Hal ini mencangkup jaket tebal, sepatu, dan helm.
“Riding Gear harus sesuai dan lengkap, pakai helm, jaket, dan sepatu. Ingat, mudik itu perjalanan jarak jauh, sudah sewajarnya menggunakan setelan lengkap supaya tetap aman,” ucap dia.
Anjuran lain yang dia bagikan adalah dengan menerapkan pola berkendara 1:4, artinya adalah melakukan istirahat selama 30 menit tiap berkendara selama 2 jam.
“Istirahat itu penting dan idealnya, pengendara motor harus beristirahat selama 30 menit atau lebih setelah berkendara selama 2 jam,” ucap Agus.
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia menambahkan, pengendara juga harus memperhatikan load capacity alias banyak barang yang akan dibawa ketika mudik.
“Kalau mudik pakai motor, jangan sampai bebannya overload. Beban yang banyak akan membuat pengendara harus mengeluarkan tenaga ekstra ketika menyetir. Ini juga tidak safety,” kata dia.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah pengendara tidak boleh membonceng lebih dari satu penumpang. Hal ini sangat mungkin memicu risiko keselamatan.
“Semisal sudah punya anak, tolong urungkan niat mudik menggunakan motor, sangat bahaya. Sebaiknya menggunakan transportasi umum saja karena tidak sepadan dengan risikonya, nyawa jauh lebih berharga,” kata Sony.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/04/13/071200215/perhatikan-ini-jika-terpaksa-mudik-naik-motor