JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota Indonesia mengakui saat ini masa tunggu atau inden dari Kijang Innova Zenix Hybrid mencapai satu tahun sejak pemesanan. Padahal, produk dimaksud sudah dibuat di dalam negeri dengan TKDN 70 persen.
Direktur Hubungan Eksternal Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam menjelaskan, situasi itu terjadi karena adanya keterbatasan suplai pada beberapa material penting yang menunjang aktivitas produksi.
"Seperti semi konduktor, ada material-material tertentu yang suplainya cukup terbatas karena di dunia juga sedang ada peningkatan permintaan. Salah satu material tersebut ialah non-metric steel," katanya di Jakarta, Senin (10/4/2023).
Selain itu, Bob juga bercerita bahwa dengan kehadiran generasi terbaru dari Kijang Innova itu, terdapat perubahan pada industri pemasok. Perubahan tersebut sampai 30 persen.
Namun, pergerakan pada sisi penyuplai komponen Kijang Innova Zenix varian Hybrid tidak lantas secara langsung mempengaruhi aktivitas produksi, yang pada akhirnya menghambat distribusi.
"Ada (suplier) baru, ada yang tadinya menjadi suplier kita sekarang tidak lagi. Ini salah satunya karena ada pemindahan dari penggerak roda belakang jadi ke depan. Sehingga suplier yang roda belakang itu kehilangan produk," kata Bob.
"Tapi mereka sudah kita siapkan untuk memproduksi produk model baru agar tetap masuk rantai pasok Toyota. Perubahan supplier itu mungkin sekitar 30 persen," lanjut dia.
Dengan kondisi inden Kijang Innova Zenix Hybrid, TMMIN terus berusaha untuk mengoptimalkan pasokan komponen yang memang terhambat. Jadi ke depan, pasokannya bakal aman untuk didistribusi ke konsumen.
"Dalam rangka mengurangi inden, kita naikkan suplainya sampai 70 persen dibandingkan yang lalu supaya antrean bisa lebih cepat. At least, bisa turun 30 persen (indennya)," ucap Bob.
Sebelumnya, salah satu tenaga penjual Toyota di Jakarta mengatakan bahwa kini inden untuk Kijang Innova Zenix Hybrid sudah sampai April 2024. Total SPK yang masuk telah mencapai ribuan unit.
Sementara itu, produksi Innova Zenix setiap bulan hanya 3.000 unit sampai dengan 4.000 unit, dengan persentase 40:60 untuk varian hybrid dan mesin bensin. Untuk proses produksi di pabrik butuh waktu untuk bisa mencapai angka produksi maksimal.
"Innova Hybrid inden sampai dengan April 2024, yang waiting list di diler kami sudah 20.000," kata pramuniaga Toyota kepada Kompas.com belum lama ini.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/04/11/074200515/toyota-genjot-pasokan-komponen-demi-kijang-innova-zenix-hybrid