JAKARTA, KOMPAS.com - Sebelum memulai perjalanan mudik, ada beberapa proses pemeriksaan yang sebaiknya dilakukan pemudik. Pengecekan ini selain bisa menambah kenyamanan, juga bisa meningkatkan keamanan selama berkendara.
Salah satu proses yang sangat dianjurkan adalah spooring. Heri Purnomo, Head of Staff technical Office Nasmoco Group menjelaskan, spooring merupakan perawatan penting yang wajib dilakukan calon pemudik.
“Spooring ini proses penting. Saya selalu woro-woro (memberitahukan) kepada para konsumen untuk melakukan spooring sebelum mudik,” ujarnya kepada Kompas.com, belum lama ini.
Pada proses spooring, posisi keempat roda mobil akan disesuaikan dan diluruskan kembali ke posisi semula sesuai setingan pabrik.
Proses ini bisa membantu mengembalikan kenyamanan berkendara, khususnya pada mobil yang sudah dipakai lama.
Pemeriksaan yang dilakukan saat proses spooring juga sangat menyeluruh. Mulai kondisi ban dan kaki-kaki, sampai keseimbangan kemudi.
“Spooring ini ibarat paket komplit. Selain diperiksa kelurusan ban, kondisi kaki-kaki, pelek, shockbreaker dan kondisi kemudi juga akan diperiksa dan diseimbangkan. Ini akan sangat bermanfaat untuk mobil yang akan digunakan mudik,” ucap Heri.
Selain itu, pengguna juga bisa menerima saran dari teknisi apabila ada komponen harus diganti baru. Biasanya, beberapa kerusakan komponen yang awalnya tidak nampak bisa diketahui saat spooring.
Heri menyarankan pengguna untuk melakukan spooring setiap 10.000 kilometer. Terkait hal ini, pengemudi diharap cermat ketika mendata waktu spooring.
“Misalnya spooring terakhir kali dilakukan di hampir 10.000 kilometer terakhir, sebaiknya spooring dulu sebelum mudik. Tapi kalau baru spooring di 5.000 kilometer terakhir, seharusnya masih aman-aman saja, selama dirasa belum ada kendala” kata Heri.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/04/10/063100715/pentingnya-spooring-sebelum-mudik-pakai-mobil