Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dampak Buruk Tekanan Udara Ban Motor Tidak Sesuai Rekomendasi Pabrikan

JAKARTA, KOMPAS.com - Tekanan udara pada ban sepeda motor sangat penting untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan berkendara. Sayangnya, banyak pengendara motor yang mengabaikannya.

Setiap pabrikan sudah memberikan rekomendasi atau ukuran standar tekanan udara pada ban. Namun, banyak yang mengisi tekanan udara tidak sesuai. Asal keras, yang penting ban tidak kempis.

Ban merupakan salah satu komponen yang langsung bersentuhan dengan permukaan jalan. Fungsinya adalah sebagai penopang beban motor saat berkendara, serta menjadi bagian pendukung kestabilan dan daya cengkram saat pengereman.

Sub Department Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora (DAM) Ade Rohman, mengatakan, mengingat pentingnya fungsi ban, pengendara harus selalu menjaga dan merawatnya. Apalagi, ban merupakan komponen yang paling cepat diganti atau fast moving dibanding komponen lainnya.

“Perawatan ban bukan cuma dibersihkan atau menghindari benda tajam seperti paku atau jalan rusak, tapi juga harus diperhatikan tekanan angin yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan,” ujar Ade, dalam keterangan resminya.

Ade menambahkan, beberapa pengendara biasanya mengisi tekanan udara berlebih dengan indikator sampai ban terasa keras. Padahal, langkah tersebut bisa menyebabkan beberapa efek negatif seperti berikut:
1. Ban Pecah

Menurut Ade, apabila tekanan udara tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan, maka berpotensi terjadi kebocoran. Bahkan, dampak terburuknya bisa mengalami pecah ban. Ini disebabkan adanya defleksi atau pemuaian udara yang berlebihan pada dinding ban tersebut.

2. Ban Aus di Bagian Tengah

"Jika motor pengendara mengalami aus di bagian tengah saja, maka merupakan indikasi jika ban berada dengan tekanan udara berlebih," kata Ade.

3. Ban Benjol

Terkadang muncul benjolan di beberapa bagian merupakan indikasi jika ban mengalami tekanan udara berlebih. Kondisi tersebut juga bisa berarti kualitas ban dengan material yang buruk atau ban bekas yang divulkanisir.

4. Ban Licin

"Jika menghadapi jalanan licin seperti saat hujan atau jalan penuh dengan kerikil, jika ban dengan tekanan berlebih menyebabkan motor sering tergelincir dan kurang stabil, karena permukaan ban yang menempel pada permukaan jalan lebih sedikit sehingga kurang traksi," ujarnya.

Walaupun masih biasa dipakai berkendara, tapi secara otomatis seiring waktu berjalan, tekanan udara di dalam ban berkurang. Jika dibiarkan akan menyebabkan beberapa efek seperti berikut:

1. Ban Retak

"Kondisi ban yang retak di bagian samping menjadi indikasi jika ban yang digunakan kurang tekanan udara. Lama kelamaan retakan tersebut menyebabkan robek dan ban tidak bisa digunakan lagi," kata Ade.

2. Ban Aus atau Gundul di Bagian Samping

Menurut Ade, indikasi jika ban sepeda motor kurang tekanan udara adalah menyebabkan ban gundul di bagian samping saja. Sebab, tekanannya tidak merata.

3. Susah Belok

Efek yang sering terjadi ketika tekanan udara pada ban kurang adalah setir kemudi terasa berat saat berbelok atau bermanuver.

Kondisi tersebut diakibatkan oleh permukaan ban yang menempel pada permukaan jalan lebih banyak. Ditambah beban sepeda motor berlebih saat dikendarai, sehingga sepeda motor sulit dikendalikan.

4. Konsumsi Bahan Bakar Lebih Boros

"Kurang tekanan udara pada ban juga bisa menjadi penyebab konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros, itu karena kinerja mesin yang menerima beban berlebih," ujarnya.

Ade menambahkan, kerusakan yang terjadi akibat kurang tekanan udara bukan cuma pada ban saja. Tapi, bisa berpotensi kerusakan pada komponen lainnya, seperti pelek dan suspensi, baik depan maupun belakang.

"Untuk mengetahui berapa ukuran standar tekanan ban, bisa dilihat pada label stiker yang biasanya terletak di bagian sepeda motor, seperti di bagian belakang untuk tipe sport dan di bagian depan dekat leher setang kemudi untuk motor tipe matik," ujar Ade.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/04/01/150200615/dampak-buruk-tekanan-udara-ban-motor-tidak-sesuai-rekomendasi-pabrikan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke