JAKARTA,KOMPAS.com - Reservoir radiator merupakan tempat atua wadah penyimpanan cairan coolant yang berguna untuk mendinginkan mesin.
Tabung penyimpanan tersebut juga digunakan untuk memastikan mesin sehat dan tidak ada overheat yang terjadi. Batas aman kondisi air di dalam radiator dapat dilihat dari indikator level yang berada di reservoir.
Sebab, terkadang air yang berada di dalamnya menyusut atau bertambah dengan sendirinya. Lantas apa penyebabnya?
Kepala Bengkel Nasmoco Kaligawe Semarang Mohammad Syafruddin mengatakan, jika cairan berkurang dalam jumlah yang cukup banyak menandakan ada kebocoran, bisa di dalam mesin atau pada jalur sirkulasi radiator.
"Seberapa besar cairan berkurang, dicari penyebabnya sambil mengecek selang-selang radiator dan memastikan kondisi mesin. Terkadang cairan bisa berkurang atau bertambah sendiri pada mobil-mobil baru, itu normal. Celah-celah mesin yang rapat butuh adaptasi dalam waktu tertentu," ucap Syafruddin.
Cairan radiator yang berkurang sangat cepat bisa berasal dari karet pembatas atau packing cylinder head yang sobek karena faktor usia.
Namun, biasanya akan di ikuti gejala overheat lainnya, seperti indikator check engine hidup dan mesin bersuara kasar.
Sementara jika disebabkan kebocoran, cairan akan berkurang dalam waktu lebih lama. Pada sebagian mobil MPV dan sedan, kebocoran riskan terjadi terutama pada selang radiator dan sambungan by pass yang letaknya berada di dekat intake manifold.
Menurut Syafruddin, cek radiator perlu dilakukan rutin untuk menghindari kerusakan berat komponen utama mesin. Disarankan, sebaiknya pemilik mobil dua minggu sekali melihat kondisi reservoir.
"Jika air berkurang perlu di tambah. Tapi, dilihat dahulu apakah penyusutan masih wajar atau sudah parah. Cek juga ruang mesin, dan area lantai garasi. Kebocoran oli atau cairan radiator bisa dicegah sebelum menyebabkan kerusakan mesin," ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/25/122200415/penyebab-cairan-radiator-mobil-berkurang