JAKARTA, KOMPAS.com - Keretakan ban mobil bisa dianggap sebagai salah satu kerusakan komponen yang umum dan cepat atau lambat akan terjadi.
Ada banyak faktor yang menyebabkan ban retak, antara lain perubahan cuaca, suhu, dan kelembapan, serta eksposur permukaan ban terhadap senyawa kimia seperti oli atau aspal.
Pertanyaan yang sering diajukan pengemudi adalah terkait penggunaan. Apakah ban retak-retak boleh dipakai harian, atau sebaiknya diganti baru?
“Demi keamanan dan keselamatan berkemudi, ban yang sudah retak-retak sebaiknya segera diganti baru saja,” kata Andre Satrio, Manajer Motorsport Pirelli Indonesia kepada Kompas.com, Jumat (24/3/2023).
Menurut dia, keretakan yang muncul bisa dianggap sebagai indikator batas usia pemakaian ban. Ban yang retak-retak tidak bisa dibenahi dan sebaiknya diganti baru.
“Ban kan berbahan karet, jika sudah retak satu retakan itu akan menyebar. Semakin sering digunakan, semakin sering terekspos dengan panas, retakannya bisa semakin besar,” ucap Andre.
Ada dua akibat yang berpotensi terjadi jika pengemudi memaksakan diri menggunakan ban retak. Akibat yang dimaksud ada yang ringan dan berat.
Akibat ringan adalah terjadinya bocor halus secara terus menerus yang mengakibatkan ban selalu kempis. Sedangkan akibat berat yang bisa terjadi adalah ban meledak karena retakan di bagian luar memicu terjadinya separasi lapisan di bagian dalam ban.
“Karena efeknya cukup berbahaya, sebaiknya segera ganti ban saja. Retak-retak kan biasanya terjadi di ban yang sudah berusia 3 tahun sampai 4 tahun, jadi sudah sewajarnya ganti baru,” kata Andre.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/25/030200815/segera-ganti-ban-mobil-yang-sudah-retak-bisa-meledak-