JAKARTA, KOMPAS.com - Ada fenomena jumlah pembeli mobil menjelang bulan puasa meningkat. Biasanya, mobil baru ini sengaja dibeli mamang khsusu menunjang aktivitas mudik ke kampung halaman mengendarai mobil baru, menempuh jarak ratusan, bahkan ribuan kilometer.
Tapi, mobil baru punya status inreyen atau masa adaptasi sebelum kondisi kendaraan bisa optimal 100 persen. Sehingga menimbulkan pertanyaan, apa boleh mobil baru langsung dibawa mudik?
“Beberapa minggu terakhir memang pembelian meningkat. Mayoritas pembeli bilang untuk keperluan mudik Ramadan,” ucap Heri Purnomo, Head of Staff technical Office Nasmoco Group, kepada Kompas.com, Jumat (17/3/2023).
Menurut Heri, mobil baru tentu saja boleh langsung digunakan untuk mudik. Tidak akan ada kendala dan pengguna tidak perlu mengkhawatirkan soal inreyen.
“Inreyen itu cuma ada di mobil lama saja. Mobil lansiran terbaru sudah punya teknologi injeksi dan kualitasnya jauh lebih bagus. Jadi kalaupun mau langsung dipakai mudik aman-aman saja kok,” ujarnya.
Sebelum dikirim ke konsumen, mobil dari pabrik akan melalui tahapan Pre-Delivery Inspection (pemeriksaan pra-pengiriman). Sesuai namanya, kualitas dan kelayakan mobil akan diperiksa terlebih dahulu oleh pihak teknisi APM.
“Mobil yang sudah diterima konsumen kualitasnya terjamin, jadi enggak perlu khawatir,” kata Heri.
Meskipun istilah Inreyen tidak ada di mobil lansiran baru, Heri menyarankan pengguna untuk mengikuti anjuran bengkel resmi, yaitu melakukan pemeriksaan di 1.000 kilometer pertama untuk mobil baru.
“Ini bisa dilakukan setelah mudik, mungkin saat arus balik dan sudah kembali dari kampung halaman. Nantinya performa mobil akan dicek dan didata,” katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/18/071200015/apakah-mobil-baru-boleh-langsung-dipakai-mudik-lebaran-