Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tanggapan Isuzu Soal Subsidi Bus Listrik Harus TKDN 40 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com – Subsidi terhadap 138 unit bus listrik di Indonesia masih tertunda lantaran belum yang mengantongi 40 persen Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).

Artinya rancangan bantuan pemerintah untuk pembelian kendaraan listrik berbasis baterai (KBLBB) di Indonesia yang telah diumumkan baru untuk sepeda motor listrik.

Saat ini sudah ada beberapa produsen yang merakit bus listrik,namun kandungan TKDN dari bus listrik tersebut belum mencapai 40 persen. Misalnya seperti bus listrik buatan Mobil Anak Bangsa (MAB) dan dari PT Industri Kereta Api (INKA).

Menanggapi hal itu, Deputy Business Operation Division Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Moses Kosasih mengatakan, angka 40 persen untuk nilai TKDN sebagai syarat subsidi sangat baik untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Isuzu elf (truk listrik) kita sekarang 40 persen TKDN. Traga kita 60 persen TKDN. Bahkan kalau bisa 60 atau 70 persen TKDN rasanya bisa menumbuhkan ekonomi untuk supply chain di Indonesia,” kata Moses di sela-sela acara JAW 2023, Selasa (15/3/2023).

Maka dari itu, menurut Moses saat ini mengenai kendaraan listrik dari sisi produsen kendaraan sedang berusaha melihat segmen ini untuk di pasar Indonesia.

“Kesempatan itu tentunya kita pelajar mana yang lebih cocok untuk pasar Indonesia karena melihat kesediaan fasilitas, pembangunanya rata atau tidak,” kata Moses.

Apalagi, kebutuhan transportasi di Indonesia tidak hanya digunakan untuk mobilisasi satu pulau, namun antar pulau. Maka membawa produk kendaraan listrik ke Indonesia, terutama bus masih dipertimbangkan.

“Untuk targetnya juga masih kita pertimbangkan, apakah kendaraan listrik itu merupakan salah satu jalan keluar di Indonesia untuk transportasi darat,” kata Moses.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/15/104200515/tanggapan-isuzu-soal-subsidi-bus-listrik-harus-tkdn-40-persen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke