JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah bakal memberikan subsidi pembelian kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) bagi konsumen dalam negeri.
Aturan ini akan dimulai pada 20 Maret 2023 sampai akhir tahun nanti, dengan target 35.900 unit mobil listrik, 200.000 unit sepeda motor listrik, 138 unit bus listrik, dan 50.000 unit kendaraan listrik konversi.
"Motor listrik ini mendapatkan bantuan pemerintah adalah diproduksi di Indonesia, TKDN 40 persen atau lebih,” ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu, dalam tayangan langsung Youtube Kemenko Marves, Senin (6/3/2023).
“Produsen motor listrik yang memenuhi kriteria persyaratan tidak menaikkan harga jual selama masa pemberian bantuan dan berkomitmen memproduksi sepeda motor dalam jumlah tersebut," kata dia.
Dari beberapa merek motor listrik yang dipasarkan di Indonesia, ternyata hanya Selis, Volta dan Gesits yang lolos sebagai penerima insentif.
Untuk diketahui, ketiga merek tersebut telah diproduksi di Indonesia dan memiliki TKDN yang cukup tinggi di antara produk lainnya.
Dikutip dari situs P3DN yang dikelola Kemenperin, motor listrik Selis E-Max yang diproduksi PT Juara Bike memiliki nilai TKDN sebesar 53,69 persen.
Motor listrik asal Tangerang itu telah mengantongi sertifikat TKDN bernomor 5034/SJ-IND.8/TKDN/10/2022.
Kemudian merek motor listrik berikutnya yang memiliki TKDN cukup besar adalah PT Volta Indonesia Semesta, dengan produknya Volta 401.
Motor listrik Volta 401 telah mengantongi sertifikat TKDN per tanggal 23 September 2022 dengan nomor 4648/SJ-IND.8/TKDN/9/2022. Motor ini telah melampaui target minimum TKDN dengan nilai 47,36 persen
Ketiga, ada Motor listrik Gesits G1 milik PT Wika Industri Manufaktur yang telah mengantongi sertifikat TKDN bernomor 810/SJ-IND.8/TKDN/4/2021 per 14 April 2021.
Gesits yang merupakan anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. atau WIKA dengan PT Gesits Technologies Indo, saat ini telah dirakit di Bogor, Jawa Barat, dan memiliki TKDN sebesar 46,73 persen.
Adapun beberapa merek motor listrik lain seperti Alva One, Smoot Tempur, Gelis 300, dan United T1800 berdasarkan pantauan Kompas.com, masih memiliki nilai TKDN di bawah 40 persen.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan, salah satu alasan tidak semua kendaraan listrik bisa dapat insentif karena masih ada beberapa produk yang diimpor.
Sehingga guna meningkatkan daya saing dan keberlangsungan industri, insentif hanya diberikan ke produsen yang punya fasilitas produksi.
"Salah satu prinsipnya adalah dia paling tidak harus mempunyai fasilitas produksi di Indonesia, kemudian nanti kita akan kita tingkatkan fasenya sampai kepada Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN)-nya," ucap Agus, Senin (6/3/2023).
Daftar motor listrik penerima insentif:
1. Selis E-Max Rp 23.999.000
2. Volta 401 Rp 18.000.000
3. Gesits G1 Rp 27.990.000
https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/07/130100115/daftar-motor-listrik-penerima-subsidi-rp-7-juta-dari-pemerintah